Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

23 December 2010

Melongok sejenak kegiatan Mudika Costantini Komunitas pelayanan Umat berbahasa Mandarin Jakarta


Untuk beberapa waktu, saya mendapat kesempatan tinggal di komunitas CDD Jakarta yang memiliki karya kategorial khusus. Karya tersebut adalah karya pelayanan umat berbahasa mandarin. Dalam pikiran saya, umat yang berbahasa mandarin pastilah mereka yang sudah tua dan berusia lanjut. Namun kenyataan berbicara lain, dalam beberapa kesempatan, saya sempat berkenalan dan berkomunikasi dengan beberapa umat di Dwi warna yang mampu berbahasa mandarin dengan cukup baik. Dan sebagian besar dari mereka adalah kaum muda.

Yang lebih menarik lagi adalah, anak-anak muda ini membentuk suatu kelompok dengan nama Mudika Costantini. Nama yang segera mengingatkan kita dengan pendiri kita Bapa Celso Costantini. Pendiri CDD amat mencintai dan mendesak para imam-imam CDD untuk memperhatikan dan melayani kaum muda. Maka kehadiran kaum muda costantini selaras dengan misi CDD.

Bagaimana MUDIKA Costantini muncul ? kehadiran dan perkembangan mudika Costantini tak dapat dilepaskan dari jasa guru-guru mandarin yang memberikan kesempatan dan pengalamannya kepada orang-orang muda.

Berawal dari keinginan anak muda yang ingin belajar bahasa mandarin maka terbentuklah sekelompok anak muda yang memiliki antusiasme untuk belajar bahasa mandarin. Selama belajar bahasa mandarin, anak-anak muda ini juga diajarkan lagu lagu lagu mandarin dan doa-doa katolik berbahasa mandarin. Setelah beberapa waktu dan dianggap cukup baik dan memadai dalam hal penguasaan dan pengetahuan bahasa mandarin, maka setiap sebulan sekali murid-murid dilatih untuk menjadi lektor misa berbahasa mandarin.

Sampai pada akhirnya dibentuk koor anak muda yang melakukan pelayanan gereja sebulan sekali di minggu terakhir setiap bulan. Hal ini berlangsung selama kurang lebih 4 tahun. Setelah itu pada bulan Oktober 2008 dibentuklah mudika Costantini angkatan pertama dengan jumlah anggota sebanyak 15 orang. Mudika Costantini yang baru berdiri ini memiliki bagian yang di sebut divisi, yakni divisi liturgi, divisi koor, divisi humas dan olahraga serta divisi sekolah minggu.

Adapun tugas dan wewenang setiap devisi adalah : Divisi liturgi bertugas melakukan koordinasi dengan divisi sekolah minggu untuk lektor/lektris dari murid sekolah minggu, membuat slide presentasi misa berbahasa mandarin dan Indonesia, mengadakan sharing kitab suci.
Divisi koor memastikan bahwa koor siap melakukan pelayanan setiap bulan di minggu paling akhir, mengadakan latihan setiap minggu serta lagu-lagu yang akan dinyanyikan dengan berkoordinasi pada pelatih.

Divisi humas dan olahraga bertugas menyampaikan informasi internal pengurus serta mengusahakan bertambahnya anggota mudika berbahasa mandarin. Mengadakan kegiatan persaudaraan dan rekreatif seperti jalan-jalan bersama. Untuk kegiatan olahraga sempat diadakan secara rutin yakni pingpong dan kegiatan lomba futsal antar gereja di Jakarta, namun seiring bertambahnya kegiatan masing-masing anggota maka hingga sekarang kegiatan ini sempat terhenti dan rencananya akan digalakkan lagi tahun 2011 ini.

Divisi sekolah minggu bertugas memastikan jalannya les mandarin setiap minggu dan mengadakan koordinasi agar tidak kekurangan guru, membuat jadwal mengajar.

Saat ini Mudika Costantini memasuki angkatan ke-2 dan baru saja mengadakan pemilihan pengurus baru pada bulan oktober 2010. Saat ini Mudika Costantini di awaki oleh Sdr Antoni, Chen Shi Ping


Tahun ini, sesudah perayaan Natal pagi 25 desember, Mudika Costantini akan mempersembahkan konser sederhana yang elegan untuk umat. Semoga karya mudika Costantini semakin berkembang sehingga nama Yesus dikenal semua orang.

Salam dan doa

Ignas Huang Jiang Yan CDD
Dari berbagai sumber, Rita Yuan Wei Wei , Antoni Chen Shi Ping, Roni Lin Wei Xiong

17 December 2010

Sekolah Minggu Mandarin Salah satu karya Pelayanan Umat berbahasa Mandarin komunitas CDD Jakarta

Pada tahun 1998, istilah reformasi merebak dalam kancah kehidupan perpolitikan Indonesia. Era orde baru diganti oleh era reformasi. Bersamaan dengan itu, Pemerintah mengadakan banyak perubahan untuk mengapresiasi perubahan-perubahan. Salah satu perubahan yang amat menyolok adalah adanya kebebasan dalam mengapresiasi kebudayaan China. Dan salah satu yang paling menyolok adalah usaha untuk mempelajari bahasa mandarin.

Kapel St Yoseph yang dipercayakan penggembalaannya kepada imam-imam CDD telah lama menyelenggarakan misa berbahasa mandarin. Antusiasme kehadiran umat cukup menggembirakan. Kapel yang termasuk cukup besar ini terisi penuh pada setiap misa minggu. Tahun-tahun terakhir ini, jumlah kehadiran umat yang berusia muda cukup mengejutkan karena jumlahnya dapat dikatakan cukup banyak.


Misa bahasa mandarin dapat tetap berlangsung jika ada umat yang menginginkan dan bisa berbahasa mandarin dengan baik dan benar. Bahkan harus dikatakan bahwa misa dengan bahasa mandarin hanya dapat diresapi dan di apresiasi jika penggunaan bahasa mandarin menjadi bahasa ibu atau bahasa sehari-hari dalam keluarga. Menilik perkembangan dan usaha-usaha yang luar biasa yang dicanangkan oleh pemerintah dan juga masyarakat, kita dapat mengatakan bahwa masa depan bahasa mandarin akan semakin cerah dan menggembirakan.

Berangkat dari kenyataan ini dan berdasarkan inisiatif dari umat berbahasa Mandarin yang mengikuti misa di Kapel Sekolah Santo Yoseph, Dwiwarna, Mangga Besar, Jakarta Pusat agar misa berbahasa Mandarin dapat tetap berjalan dan ada regenerasi maka dibukalah kelas belajar bahasa Mandarin di Sekolah Santo Yoseph. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab umat berbahasa mandarin kapel St Yoseph yang saat ini digembalakan oleh Pater Hilarius CDD. Kelas tersebut diadakan setiap hari Minggu setelah selesai misa. Dan kegiatan ini dimulai tahun 1997 yang di motori oleh Ibu Teni (丁妮娘老師) dan Ibu Dian (陳慧芳老師). Pada awal mulanya, kelas ini hanya dibuka 1 kelas dan diperuntukkan bagi teman-teman Misdinar saja. Seiring berjalannya waktu, maka dibukalah kelas untuk umum yang berlanjut sampai sekarang. Kegiatan ini tidak terjadi begitu saja dan tentu saja banyak sekali suka duka yang dihadapi seperti kekurangan murid dan guru.

Sejak tahun 2008, karena adanya renovasi Sekolah Santo Yoseph dimana kegiatan sekolah bahasa mandarin berlangsung, maka kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin ini pindah ke tempat pelayanan umat berbahasa mandarin (華語聯絡處) sampai sekarang. Sejak 2008, kelas bahasa mandarin ini sudah bertambah hingga mencapai tujuh kelas dengan tingkat yang berbeda-beda. Kelas tersebut dibagi menjadi 2 bagian besar yakni kelas anak kecil dan kelas umum.

Antusiasme masyarakat yang ingin mengenal dan mempelajari bahasa mandarin semakin banyak dan selaras dengan perkembangan di Indonesia yang mulai menggalakkan penggunaan bahasa mandarin ini, animo masyarakat semakin besar dan membuat banyak orang berminat belajar bahasa mandarin. Hal ini terbukti sampai dengan tahun 2010 ini jumlah murid yang belajar mencapai 160 orang yang berasal dari berbagai latar belakang dan agama.
Guru-guru yang mengajarpun bertambah menjadi 16 orang guru dengan 4 orang asisten guru dari berbagai usia dan agama dan latar belakang pendidikan. Mereka yang menjadi asisten guru ini dapat menggunakan kesempatan ini sebagai ajang pembelajaran untuk menambah kemampuan belajar mengajar. Pada awalnya guru-guru berasal dari umat berbahasa mandarin sendiri. Tetapi kemudian murid yang sudah belajar sejak tahun 1999 dan dianggap mampu juga ditarik menjadi guru. Selain itu ada juga guru-guru yang bukan berasal dari alumni sekolah bahasa mandarin St Yoseph bahkan ada yang bukan umat katolik tetapi yang mau melakukan pelayanan di Gereja.

Sekolah bahasa mandarin di hari minggu tidak hanya memberikan bekal ilmu tetapi juga bekal rohani. Maka pada setiap pelajaran juga diselipkan dengan doa-doa bernuansa katolik pada awal dan akhir pelajaran.

Kerja keras dari lembaga kecil ini tidak hanya menggembirakan kita tetapi juga membanggakan. Hasil dari usaha yang tidak mengenal lelah ini sekarang sudah bisa kita lihat seperti. Diantaranya adalah pada tahun 2008 menjuarai berbagai lomba yang diadakan oleh 4 Gereja Mandarin di Jakarta, tahun 2009 dikunjungi dan diwawancara oleh Metro TV, karangan murid sekolah minggu di majalah tahunan Gereja Mandarin dan yang paling nyata adalah pelayanan misa di Gereja tiap bulan di minggu terakhir berupa pembacaan Injil, doa umat dan koor oleh murid-murid sekolah minggu.

Proficiat dan Maju terus

Salam dan doa

Ignashuang CDD
Dari berbagai sumber, dan Mudika Costantini Rita dan Lin hong zhong

Uskup Agung Pontianak bertandang ke Komunitas CDD Jakarta


16 Desember 2010 sekitar pukul 13.00, Pater Hilarius CDD dan Fr Ignas CDD yang sedang istirahat sambil ngobrol-ngobrol ringan dikejutkan dengan telepon dari secretariat yang berada di lantai satu.
“Pater …ada Uskup Agung Pontianak sedang naik ke atas , ke tempat pater”.
Begitu bunyi telepon yang masuk dan kami cepat cepat menuju ke pintu masuk ruang lantai 3. Apa benar Mgr Hieronimus berkunjung ke sini ? tidak berapa lama, tampaklah Uskup Agung Pontianak, Mgr Hieronimus Bumbun OFM Cap bersama dengan beberapa umat yang menemani beliau.“Selamat siang Monsinyur dan selamat datang”. Begitu kami menyapa Bapa Uskup Agung Pontianak ini. Sebenarnya kami cukup terkejut dengan kehadiran Uskup Agung Pontianak karena kedatangan beliau tanpa pemberitahuan sebelumnya. Setelah menyalami dan dipersilakan duduk, barulah kami tahu bahwa beliau sedang memeriksakan matanya di Jakarta dan berkenan mampir sejenak di komunitas CDD Jakarta.
Pater Hilarius CDD menjelaskan banyak hal kepada beliau tentang komunitas CDD di Jakarta dan karya-karya yang dilakukan di keuskupan Agung Jakarta. Uskup Agung Pontianak yang ahli misiologi ini mendengarkan dengan seksama sambil sekali-kali bertanya. Suasana pertemuan berlangsung dengan penuh canda tawa apalagi umat yang menemani beliau juga ada yang berasal dari Selakau dan satu paroki dengan Fr Ignas CDD yang juga sedang berada di KOmunitas CDD Jakarta.

Kunjungan mendadak ini diakhiri dengan cukup cepat karena Bapa uskup harus segera kembali ke bandara untuk terbang kembali ke Pontianak. Beberapa umat yang berada di secretariat dan berasal dari keuskupan Agung Pontianak namun sudah lama tinggal di Jakarta sempat berfoto bersama.

Terima kasih Bapak Uskup dan semoga sehat selalu


Salam dan doa

Ignas Huang CDD

20 November 2010

Misa Mengenang 25 Tahun Pastor Joseph Wang

Paulus menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan (bdk. 1Kor 3:6). Itulah yang bisa dikatakan pada Misa Peringatan Pastor Joseph Wang tanggal 17 November 2010 yang diadakan oleh PEKSY di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya. Para alumni berkumpul untuk memperingati 25 tahun meninggalnya Pastor Joseph Wang. Sebagaimana filosofi China mengajarkan agar seseorang tidak melupakan sumber air sewaktu meminum air, para alumni merasa perlu kenangan akan Pastor Wang tetap menggema dalam hati para alumni.

Pastor Johan Lianto CDD diundang sebagai selebran utama Misa, didampingi oleh Rm. Haryo RD, dan Rm. Hatmoko CM dari Papua. Untuk detailnya, bisa dilihat di website peksy:

http://peksy.net/event/index.php?option=com_content&view=article&id=60&Itemid=73



Pastor Joseph Wang CDD, doakanlah kami.



Kapitel General CDD

Pada tanggal 7-12 November 2010 CDD mengadakan rapat besar, yang biasa disebut Capitel General. Dalam Capitel General ini dibicarakan pelbagai hal penting dalam kongregasi dan apa yang harus dibuat oleh kongregasi enam tahun ke depan. Dan sebagai puncak pertemuan, dipilih Pimpinan Umum (Superior General).

Kapitel dimulai dengan rekoleksi oleh uskup emeritus Taizhong, Mgr. Joseph Wang Yu-Jung (王愈榮). Beliau adalah keponakan dari Pastor Joseph Wang CDD. Dalam rekoleksi beliau menekankan bahwa sikap utama pemimpin adalah taat, taat kepada kehendak Allah. Seorang pemimpin mempunyai kekuasaan, tetapi menjalankan kekuasaannya dengan ketaatan kepada kehendak Allah.

Kemudian Kapitel dilanjutkan dengan laporan dari tiap negara: Indonesia, Malaysia, Zhonghua. Tambahan yang menarik dari Canada, yang masih di bawah Generalat. Karya di sana menjadi sangat signifikan dengan banyaknya imigran dari China yang berbicara bahasa Cantonese, juga dari Taiwan yang sudah lebih awal datang. Maka pelayanan di sana lebih banyak menggunakan bahasa Canton dan Mandarin. Sementara ini di Canada baru ada dua imam CDD, dan mereka berasal dari provinsi Malaysia.

Selain itu, dengan perayaan 50 tahun meninggalnya Celso Costantini, kegiatan tidak berhenti sekadar perayaan liturgi saja. Di keuskupan Concordia-Pordenone dibentuklah Yayasan Sahabat Costantini. Tujuannya adalah mempromosikan karya-karya Celso Costantini. Salah satu yang sangat menggemparkan adalah dengan diterbitkannya catatan harian Celso Costantini tentang situasi di Roma, terutama selama perang dunia ke dua. Dalam catatan harian itu terlihat jelas bagaimana peran Gereja dan bantuan yang diberikan kepada orang-orang Yahudi. Catatan ini bisa dipakai untuk menampik tuduhan terhadap Paus Pius XII yang dikatakan mengabaikan orang Yahudi. Maka kapitel mengharapkan agar dalam Yayasan ini selalu ada anggota CDD yang terlibat. Saat ini hanya ada satu imam CDD yang menjadi anggotanya, yaitu Pertro Zhang.

Setelah itu didiskusikan beberapa hal yang merupakan usulan dari tiap provinsi. Beberapa point yang harus mendapat perhatian adalah bagaimana mewujudkan kharisma kongregasi di dalam karyanya. Dari sini sebenarnya ada banyak hal yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Namun karena terbatasnya waktu, pembicaraan dan usulan baru akan dibahas dalam pertemuan anggota dewan generalat.

Pada akhir pertemuan, Uskup Agung Taipei John Hung Shan-Chuan SVD(洪山川). Beliau menunjukkan bahwa meskipun beberapa tarekat berkarya dengan sangat baik di keuskupan Taipei, tetapi tidak mendapatkan panggilan. Maka bisa dipertanyakan apakah karya dan kehadiran para biarawan-biarawati di tempat itu tidak menarik perhatian dan simpati orang-orang muda. Barangkali spiritualitas tarekat yang kurang ditampakkan. Maka CDD pun perlu menampilkan dengan lebih jelas lagi spiritualitasnya.

Dan sebagai penutup kapitel, diadakan pemilihan Dewan Generalat. Terpilih untuk enam tahun ke depan:
General : Fr. John Chia (Malaysia)
Wakil : Fr. Lucas Chen (Zhonghua)
Anggota : Fr. John Liu (Zhonghua)
: Fr. Agustinus Lie (Indonesia)
: Fr. Peter Zhang (Zhonghua)

Selamat bertugas bagi Dewan Pusat CDD. Semoga spiritualitas CDD semakin memperkaya penghayatan iman umat.

18 October 2010

MEMORIAL 52 TAHUN BAPA CELSO COSTANTINI DI KOMUNITAS SKOLASTIK CDD MALANG


Memorial 52 tahun Bapa Celso Costantini

“Dulu kami tidak mengenal Celso Costantini karena kami tidak pernah diperkenalkan dengan beliau, namun akhir-akhir ini, kami sering melihat dan diajak terlibat dalam peringatan-peringatan Celso Costantini…kami mulai mengenal dan memahami siapa Celso itu” demikianlah salah satu komentar yang dilontarkan oleh salah seorang umat kepada kami.
Bapa Celso Costantini adalah seorang pionir dan perintis misi modern gereja. Peranan dan pemikirannya yang luar biasa bagi gereja universal dan secara khusus bagi gereja China tak terbantahkan. Maka dalam berbagai kesempatan, selayaknyalah kita sebagai pengikut-pengikut Celso harus memperkenalkan pemikiran dan kekudusan dari bapa Celso Costantini.
17 OKTOBER 2010 adalah hari peringatan wafatnya Bapa Celso Costantini, pendiri kongregasi Murid-murid Tuhan. Untuk memperingati hari bersejarah ini, komunitas skolastik CDD mengadakan triduum dan memuncak pada perayaan ekaristi bersama umat di kapel St Yusup Malang. Para frater skolastik dengan bantuan beberapa anak asrama dengan penuh semangat melantunkan lagu-lagu dalam perayaan ekaristi. Beberapa lagu bahasa latin dilantunkan dengan penuh khidmat dan sungguh menyentuh. Komunitas CDD sawiran dan novisiat CDD juga diundang untuk hadir dalam acara kekeluargaan ini.
Sahabat-sahabat Celso Costantini yang menjadi sahabat CDD dan setiap pagi bersama para frater dan romo CDD berdoa brevir turut berpartisipasi dalam perayaan ekaristi ini. Mereka dengan penuh semangat menyapa umat yang hadir dalam perayaan ekaristi dan membantu mengatur agar umat yang hadir mendapat tempat duduk.
Pater Agus Li CDD bersama dengan Pater Prasetyo CDD memimpin perayaan ekaristi syukur ini. Dalam khotbahnya, Pater Agus menekankan pentingnya doa yang benar dan baik. Doa yang baik harus terarah pada cara kita berdoa, karena dengan demikian, kita baru bisa menemukan Allah. Pater Agus melanjutkan dengan menekankan doa yang baik dan benar dengan belajar pada BApa Celso Costantini yang memperkenalkan kecintaan kepada Sakramen Mahakudus dan ketaatan kepada Takhta Suci. Dengan kedua spiritualitas ini, umat diharapkan dapat berdoa dengan baik dan semakin dekat dengan Allah.
Setelah acara misa selesai, diadakan acara open house di domus skolastik, sejumlah umat, sahabat-sahabat Celso dan lebih kurang 20-an anak muda tumpah ruah di ruangan tamu domus skolastik. Acara dimulai dengan doa pembukaan yang dipimpin frater Justin CDD dan dilanjutkan dengan sambutan dari Pater Agus Li CDD sebagai tuan rumah dan prefek student CDD. Fr Jensi CDD yang didaulat oleh para frater CDD untuk menjadi MC dalam acara open house ini bekerja dengan baik. Dengan kocaknya, Fr Jensi berusaha membawa tamu-tamu bergembira bersama. Acara selanjutnya adalah perkenalan tentang CDD yang disampaikan oleh Fr Ignas CDD.
Dengan gaya khasnya, Fr Ignas memperkenalkan kekhasan CDD sambil menyelipkan sentilan-sentilan untuk anak muda agar memiliki kepekaaan akan hidup panggilan khusus sebagai imam atau bruder dalam CDD. Anak muda yang hadir dalam acara open house ini tampak menyimak dengan seksama seluruh rangkaian acara yang dipersiapkan oleh para frater CDD ini.
Setelah acara perkenalan CDD selesai, para tamu diundang untuk santap pagi bersama dan setelah itu acara dilanjutkan dengan pemaparan singkat tentang kehidupan para frater di domus skolastik CDD , fr Fol CDD mempresentasikan gambar gambar visual yang ditayangkan lewat LCD. Seluruh rangkaian acara berakhir dengan sebuah lagu yang diperagakan dengan penuh kegembiraan oleh para frater dan anak-anak muda ini.
Semoga dari antara mereka Ya Tuhan ..Engkau berkenan memanggil mereka untuk bekerja di ladang anggur-MU yang luas ini.

Salam dan doa
Ignashuang CDD

KUNJUNGAN UMAT BERBAHASA MANDARIN ST ANNA PAROKI GEMBALA BAIK KEUSKUPAN AGUNG PONTIANAK

Pada 12 Oktober 2010, Komunitas novisiat CDD mendapat kunjungan dari umat berbahasa mandarin St Anna Paroki Gembala baik, Pontianak. Kunjungan yang sedianya berlangsung pada pukul 12.30 mundur sampai pada pukul 14.30. Hal ini disebabkan oleh adanya satu dua hal yang tak dapat dihindari. Meskipun waktu molor dari rencana namun para novis dengan penuh semangat menerima dan mengadakan tatap muka dengan Umat berbahasa mandarin St Anna, Pontianak.

Pater Sukamto CDD menyambut dengan hangat kedatangan umat St Anna dan memperkenalkan satu persatu para novis yang bertempat tinggal di komunitas novisiat CDD ini. Pater Provinsial juga tampak diantara para tamu yang datang dari Pontianak ini. Pater Lodewyik CDD tampak ikut menyambut kehadiran umat dari St Anna ini. Dalam acara tatap muka dan sharing bersama ini, umat berbahasa mandarin St Anna Gembala Baik Pontianak meminta para novis untuk mensharingkan pengalaman hidup panggilannya.

Frater Ega CDD menceritakan bahwa ia tertarik menjadi imam setelah melihat sosok Pastor Marius OFM.Cap yang tak lain adalah paman dari ayahnya. Benih-benih panggilan yang telah mulai bersemi semakin mekar tatkala ia bersekolah di SMA St Petrus yang berada di bawah naungan pastor dan Bruder CDD. Relasi dan pergaulan dengan para imam dan bruder CDD menumbuhkan kecintaannya kepada CDD. Maka Fr Ega memilih CDD sebagai tempat untuk memupuk hidup panggilannya.

Sementara itu, Fr Hermanto menceritakan bahwa ia tertarik untuk menjadi imam setelah bersekolah dan tinggal di asrama SMA St Yusuf atau yang biasa dikenal dengan hwaind. Pengalamannya bersekolah di tempat yang dikelola oleh CDD meninggalkan satu pertanyaan besar yakni : Imam CDD begitu sedikit, bagaimana karya-karya ini dapat bertahan dan berlanjut jika tidak ada orang yang meneruskannya. Maka Fr Hermanto terpanggil untuk mengabdikan diri dalam kongregasi ini. Pengalaman tiga tahun bersekolah dan tinggal di asrama yang dikelola CDD membantunya untuk sedikit mengenal dan mencintai CDD. Dan kini cintanya semakin berkobar setelah ia hidup dan menjadi bagian dari CDD itu sendiri.

Fr Yoldy mensharingkan bahwa meski di Flores tidak ada CDD namun ia tertarik dan ingin memupuk hidup panggilannya di CDD. Hal ini terjadi setelah ia membaca brosur CDD yang didapatkannya dan ia merasakan adanya suatu ketertarikan dan kekaguman atas spiritualitas dari kongregasi ini.

Setelah acara perkenalan dan sharing berakhir, umat St Anna di suguhi makanan khas desa yakni cenil. Mereka sangat menikmati makanan khas desa ini dan setelah itu mereka diajak untuk melihat-lihat kompleks novisiat. Setelah sampai di kapel novisiat, Umat berbahasa mandarin St Anna Pontianak dengan bersemangat memasuki kapel dan berdoa didepan sakramen Maha Kudus. Pukul 16.30, kunjungan berakhir dan tamu-tamu dari Pontianak pun meninggalkan novisiat CDD untuk melanjutkan perjalanannya. Semoga kunjungan ini semakin menyemangati para novis untuk semakin giat menjalani hidup panggilannya. Dan semoga umat St Anna akan kembali lagi sambil membawa calon-calon baru untuk CDD sehingga semakin banyak umat yang dapat dilayani.

salam dan doa

ignashuang CDD

HARI STUDI CDD 2010


Rapat tahunan CDD 2010 memutuskan bahwa setiap bulan oktober adalah hari studi bagi anggota-anggota CDD. Maka pada 13 oktober 2010, bertempat di rumah retret sawiran, diadakan hari studi CDD dengan tema visi dan misi CDD. Pada kesempatan ini, Pater Yandhie Buntoro CDD yang bertugas di Bali diminta untuk memberikan masukan-masukan kepada para anggota CDD. Kegiatan hari studi dimulai pada pukul 08.30 dan diikuti oleh anggota CDD dari regio Jawa bali.
Suasana hari studi berjalan dengan penuh keakraban, Pater Provinsial CDD Pater Lodewiyk, Pater Yuki, Pater Sukamto, Pater Agus li, Pater Prasetyo, Br Gianto dan Fr Ignas dengan penuh perhatian menyimak uraian-uraian yang disampaikan oleh Pater Yandhie. Pada kesempatan ini, Pater John Chia dari propinsi Malaysia yang sedang “live in” di Indonesia turut mengikuti kegiatan hari studi ini.
Pater Yandhie menekankan pentingnya kemampuan untuk melihat visi misi dengan kehendak Allah sendiri dan melalui teks 2 Raja-raja 6:1-7. Pater Yandhie mengajak para anggota CDD untuk menemukan kekuatan Allah dalam tugas pelayanan sehari-hari.
Acara hari studi juga diisi dengan diskusi kelompok yang berusaha menemukan kekuatan-kekuatan setiap anggota dalam tugas pelayanan yang diberikan oleh kongregasi sekaligus melihat manfaat dan tanggapan umat atas pelayanan yang diterima dari para costantinian. Dalam acara pleno, ditemukan bahwa tugas-tugas pelayanan para imam dan bruder CDD sungguh spesifik dan menantang. Pada umumnya umat bisa menerima dan menghargai karya-karya yang dikerjakan oleh anggota-anggota CDD. Pada kesempatan itu, Pater Yandhie juga meminta peserta hari studi untuk mensharingkan tugas-tugas lain di samping tugas perutusan kongregasi yang sungguh dirasa memiliki kekuatan dan manfaat yang besar bagi umat. Hampir semua anggota menekankan pentingnya pengenalan dan usaha memperkenalkan semangat dan kekuatan kongregasi kepada umat yang dilayani. Dalam hal ini terutama usaha untuk mengenalkan CDD kepada kaum muda agar mereka dapat mengenal dan mencintai CDD dan akhirnya bisa memilih CDD sebagai cara hidup mereka.
Acara hari studi diakhiri dengan misa kudus bersama yang dipimpin oleh Pater Yandhie CDD. Hari studi juga diadakan untuk anggota CDD di regio Kalimantan - Jakarta yang berlangsung pada 15 oktober 2010 dan Pater Yandhie juga diminta untuk mendampingi dan bersama-sama para anggota CDD yang lain menggali visi misi kongregasi agar semakin mampu diwujudkan dalam hidup sehari-hari.

salam dan doa

Ignashuang CDD

28 September 2010

Para novis CDD Indonesia menggali makna hidup panggilan bersama Pater John Chia CDD dari Malaysia

Para Novis CDD yang berjumlah tiga orang mendapat kesempatan berharga untuk bersharing dan menggali makna hidup panggilan mereka bersama dengan Pater John Chia CDD dari Malaysia. Kegiatan ini berlangsung pada tgl 22 September 2010 bertempat di novisiat CDD, Batu.
Para novis CDD yang terdiri dari Fr Yoldy dari keuskupan Larantuka, Fr Ega dari keuskupan Agung Pontianak dan Fr Hermanto dari keuskupan Samarinda mendengarkan sharing dari Pater John Chia dengan penuh perhatian.
Dari sharing Pater John Chia, para frater menemukan bahwa hidup panggilan adalah rahmat Allah dan manusia tidak boleh takut untuk menjawab panggilan ini. Fr Hermanto CDD merefleksikan bahwa dalam hidup panggilan, kita tidak boleh terfokus dan berhenti pada keterbatasan kita, karena kita memiliki Allah yang adalah sumber abadi. Fr Ega menambahkan bahwa sesuai dengan sharing Pater John Chia, kita jangan berfokus pada kekurangan kita tetapi harus selalu ingat akan cinta Tuhan yang dicurahkan kepada kita. Fr Yoldy menegaskan pentingnya menjalani hidup panggilan dengan penuh semangat. Pada kesempatan ini, Pater John Chia mensharingkan perjalanan panggilannya yang penuh lika liku. Para novis sungguh menemukan semangat baru melalui pertemuan ini.pertemuan semakin mengesankan karena pater Lodewyik CDD, provinsial CDD Indonesia juga turut mendampingi para novis.
Pater John Chia adalah Mantan provincial CDD Malaysia periode yang lalu. Setelah menyelesaikan tugas sebagai provincial, beliau sempat menjalani tahun sabat di Amerika Serikat selama dua tahun. Pater John Chia menjalani masa postulat di Malaysia dan memasuki masa novisiat di Taiwan. Setelah itu menjalani pendidikan filsafat teologi di Taiwan juga. Pater yang sederhana dan murah senyum ini amat tertarik dengan ayat kitab suci yang mengatakan tuaian memang banyak tetapi sedikitlah pekerjanya… ayat-ayat inilah yang terus terngiang dan mendorongnya untuk melangkah dan berani menjawab panggilan Tuhan dan bergabung dalam CDD propinsi Malaysia.
Terima kasih Pater dan semoga CDD semakin berkembang dan nama Tuhan semakin dimuliakan

Salam dan doa
IgnasHuang CDD

Sang Adik telah kembali ke rumah Bapa

Pada 22 September 2010 pukul 21.30, Sr. Pauline SPM, adik kandung dari Pater Willy Malim Batuah CDD dipanggil Tuhan. Beliau meninggal dunia setelah cukup lama menderita sakit. Pada akhir hidupnya, Sr Pauline berada di komunitas SPM Jl Kepanjen Surabaya.
Pater Willy yang diberitahu via telefon hanya dapat berpasrah kepada Tuhan atas peristiwa ini. Beliau mengatakan bahwa Sr Pauline SPM pasti sudah berbahagia di surga bersama Bapa. Para suster SPM dan keluarga Pater Willy kehilangan seorang saudari yang telah menghiasi hidup mereka selama ini. Namun apa yang telah terjadi adalah rahmat Allah yang tak pernah bisa kita pahami dengan akal budi manusia. Allah yang memberi dan Allah jualah yang mengambil

Upacara penutupan peti jenasah dipimpin langsung oleh Pater Willy CDD dan dihadiri oleh para suster SPM, keluarga Sr Pauline, SPM, para sahabat dan juga Pater Agus Lie CDD dan dua frater CDD dari komunitas skolastik yang mewakili komunitas CDD. Pada kesempatan ini, Pater Yuki CDD juga datang bersama dengan rombongan Yayasan Kolese St Yusup. Diantara para pelayat juga tampak Sr. Yulita SPM, Provinsial SPM Indonesia dan Rm Suparmono CM, provincial CM Indonesia.
Misa untuk melepas kepergian Suster Pauline SPM yang semasa hidupnya terkenal ceria dan bersemangat juga dipimpin langsung oleh Pater Willy CDD dan didampingi oleh Pater Sapto CM, Pastor paroki Kepanjen, Pater Lodewyik CDD, provincial CDD Indonesia, Pater Kukuh CM dan Pater Adi Pr. Dalam khotbahnya, Pater Willy menyampaikan bahwa Sr Pauline adalah seorang yang ceria, penuh kegembiraan…dimana-mana ia selalu membawa kegembiraan. Kiranya roh kegembiraan sangat dibutuhkan manusia jaman ini teristimewa dalam kehidupan membiara atau religious. Pater Willy menambahkan, saat ini hidup religious kehilangan semangat gembira. Mengikuti Tuhan harus gembira, dan Sr Paulien membawa roh ini dalam dirinya bagi komunitas.
Pater Willy juga menggariskan bahwa, Sr Pauline telah memilih hidup religious dan ia telah menjalaninya sampai akhir hidupnya. Apa yang dipilihnya telah dijalaninya. Pater Willy menekankan bahwa hidup adalah pilihan..setiap hal adalah pilihan, pekerjaan adalah pilihan..setelah memilih kita harus bertanggung jawab atas pilihan itu dan kita wajib memperjuangkannya. Hidup dari tempat ke tempat, waktu ke waktu, hal ke hal adalah pilihan dan harus kita perjuangkan sampai ajal menjemput kita..
Sr Yulita SPM, provincial SPM Indonesia dalam sambutannya menekankan bahwa Sr Pauline adalah anggota SPM yang ceria dan penuh perhatian pada orang-orang miskin. Sr Yulita sempat tertegun sembari menahan linangan air mata ketika harus mengucapkan selamat jalan kepada Sr Pauline. Akhirnya jenasah Sr Pauline disemayamkan di perkuburan kembang kuning Surabaya dengan iringan hujan yang cukup deras ketika berangkat dari gereja Kepanjen dan menjadi rintik-rintik tatkala tiba di tanah pemakaman. Pater Lodewyik CDD provincial CDD Indonesia diminta oleh Pater Willy CDD, sang kakak tercinta untuk memimpin upacara di pekuburan.
Tuhan yang memberi…Tuhanlah yang mengambil…selamat jalan Sr Pauline SPM

Salam dan doa

Ignashuang CDD

19 September 2010

Kenangan indah itu …tak kan terlupakan..

Kenangan indah itu …tak kan terlupakan..

Hujan rintik-rintik mengiringi rangkaian doa yang dilambungkan oleh para frater CDD untuk almarhum Pater Andreas Ly yang meninggal pada tgl 8 september 1990. Para frater dengan khusuk mendaraskan doa-doa kepada Allah Bapa untuk arwah Pater Andreas Ly. Tampaknya hujan rintik-rintik yang mengguyur komplek pekuburan sukun Malang, tidak mampu mengusik suasana doa para Costantinian muda. Hujan seakan – akan menjadi berkat melimpah bagi para frater yang sedang berdoa bagi arwah Pater Andreas Ly.
Pater Andreas Ly adalah salah satu pionir CDD di Indonesia. Beliau datang ke Indonesia bersama dengan lima pionir CDD yang lain. Sepak terjang dan terutama keteladanan beliau dalam hidup doa yang mendalam membekas kuat dalam ingatan para costantinian generasi pertama di Indonesia.
Doa bersama yang didampingi oleh Pater Yuki Hartandi CDD, wakil provincial CDD Indonesia dilakukan pada tgl 9 september. Para frater skolastik dan frater novis dengan khusuk mendoakan arwah Pater Andreas Ly yang meninggal 20 tahun yang lalu. Para frater secara khusus mendaraskan untaian doa Rosario untuk memperingati hari wafatnya Pater Andreas Ly.
Selama hidupnya, Pater Andreas Ly sangat senang dan mencintai Bunda Maria dan menjadikannya sebagai teladan dalam hidup beriman. Entah karena kebetulan atau rahmat Allah yang luar biasa, hari wafatnya Pater Andreas Ly bertepatan dengan peringatan hari lahirnya Maria, Bunda Tuhan dan Bunda yang menjadi teladan dan devosi Pater Andreas Ly. Sebagai orang yang beriman, kita tentu saja dapat mengatakan bahwa kebetulan ini adalah rahmat terbesar bagi Pater Andreas Ly.
Setelah doa bersama selesai, para frater masih sempat berdoa sejenak secara pribadi dan dilanjutkan dengan doa pribadi di kuburan Pater Yoseph Wang CDD. Semoga kegiatan doa bersama untuk memperingati arwah Pater Andreas Ly ini semakin menguatkan pula hidup panggilan para frater dengan bercermin pada generasi perintis CDD di Indonesia. Semoga Pater beristirahat dan menikmati kemuliaan Allah Bapa di surga.

Salam dan doa

Ignas Huang CDD

Tuhan ..terimalah persembahan kaul kami

Tuhan ..terimalah persembahan kaul kami

Tanggal 27 Agustus 2010, Kongregasi Murid-murid Tuhan punya “gawe” besar. Sebanyak lima frater novis yang telah menyelesaikan masa novisiatnya mengucapkan kaul perdana mereka. Misa ini terasa istimewa karena dengan pengucapan kaul ini, jumlah anggota CDD Indonesia semakin bertambah. Misa kudus dipersembahkan oleh Pater Lodewiyk Tshie CDD, provincial CDD Indonesia dan didampingi oleh Pater Agustinus Lie CDD, Prefek Studen dan Pater Sukamto CDD, Magister Novis.

Kelima frater yang mengucapkan kaul perdana adalah
Fr. Benediktus Tety Akoit CDD lahir di Fatumtasa (kefa) 16 april 1988. Fr Beni berasal dari Paroki St Yosep Manamas -Timor keuskupan atambua dan adalah lulusan SMAK Suria Atambua dan kemudian masuk postulat Stella Maris di Malang.
Fr. Bernadus Junianto CDD lahir di Ngawi, 10 juni 1989, Fr Bernard berasal dari Paroki St Yosep - Ngawi keuskupan Surabaya dan belajar di SMAK ST Vinsensius A Paulo, Blitar kemudian masuk postulat Stella Maris Malang
Fr. Hendrique de Jesus Tapo CDD , lahir di atambua 28 desember 1986. Fr Hendrik berasal dari PAroki Ratu damai fulur Atambua dan lulus dari SMAN I Atambua kemudian masuk Postulat Stella Maris di Malang
Fr. Yanerius Mitan Tebuk CDD, lahir di Maumere 10 desember 1984 dan Fr Yanes berasal dari paroki St mikael nita maumere dan lulus dari SMK Sadar Wisata Ruteng kemudian masuk Postulat di Ruteng
Fr. Nikolaus Ena Hokeng CDD, lahir di larantuka, 29 mei 1982, Fr Niko berasal dari PAroki St Maria Ratu semesta alam keuskupan larantuka dan lulus dari SMK N Maumere kemudian masuk postulat Stella Maris Malang.
Misa kudus berlangsung dengan penuh kegembiraan dan paduan suara SMPK ST Yusup 2 Blimbing mengiringi jalannya misa kudus dengan lagu-lagu yang merdu. Misa ini juga diikuti oleh para undangan dari biara-biara yang tersebar di kota Malang dan Batu.
Pada kesempatan ini, keluarga dari para frater yang mengucapkan kaul juga hadir dan ikut memberikan dukungan kepada para frater. Dalam khotbahnya, pater provincial menekankan pentingnya penyerahan diri kepada Tuhan dalam hidup panggilan. Mengucapkan kaul berarti dengan sadar menyerahkan diri kepada kehendak Tuhan, meninggalkan segalanya dan hanya bersandar pada Tuhan.
Setelah misa selesai, para undangan dan frater yang berkaul menuju ke aula terbuka untuk mengikuti acara ramah tamah. Pada kesempatan ini, para frater berkaul mempersembahkan sebuah lagu untuk para undangan. Acara berlangsung dengan meriah dan penuh keakraban. Semoga para frater berkaul perdana ini semakin gigih memperjuangkan dan mengisi masa-masa berkaul ini dengan semakin intim bersama Tuhan.
Salam dan doa
Fr Ignas Huang CDD

03 August 2010

Retret Para Frater CDD di RR Tegaljaya Denpasar 2010

Fr. Laurentius Fol Piluit CDD

Pada tanggal 14 Juli para frater skolastikat CDD melaksanakan retret akhir tahun yang didampingi oleh Rm Willy Malim Batuah, CDD di Tegaljaya Bali. Tema retret pada tahun ini adalah “Passion for Christ and (Com)passion for humanity.” Tema ini sebenarnya diambil dari pertemuan untuk para religius lembaga hidup bakti seluruh dunia yang diadakan di Vatikan pada tahun 2004.

Sebagai seorang religius Rm Willy ingin menyegarkan dan mengingatkan para frater akan makna panggilan sebagai seorang religius. Pertama-tama Rm Willy mengajak para frater untuk mencari makna “passion”. Passion yang secara sederhana diterjemahkan sebagai penderitaan kini memiliki keluasan makna. Passion diartikan penderitaan yang berdaya tahan akibat cinta kepada Allah. Dengan kata lain, saya berani menderita sebab saya mencintai Kristus. Rm Willy memberikan tahapan tahapan di dalam mencintai Allah yakni:

1. Saya mau menderita sebab saya menginginkan sesuatu.
2. Saya mau menderita sebab Kristus telah menderita demi saya (Menggandengkan penderitaan kita dengan penderitaan Kristus). Banyak manusia yang biasanya masih sampai pada tahap ini.
3. Saya mau menderita sebab saya mencintai Kristus (Passion for Christ)

Nah berikutnya bagaimana hubungan Passion for Christ dan (Com)passion for humanity? Manakah yang harus dilakukan lebih dahulu? Seorang religius pertama tama harus mencintai Allah dulu. Tanpa cinta kepada Allah seorang religius di dalam menjalankan kehidupannya tidak akan berarti apa-apa. Cinta kepada Allah harus terwujud dalam perbuatan kepada sesamanya. Tidak bisa perbuatan kepada sesamanya baru kemudian mencintai Allah sebab dengan demikian perbuatan kepada sesama dapat digunakan untuk mencari popularitas pribadi. Seorang religius harus mencintai Allah terlebih dahulu maka segala perbuatan baik yang dilakukan kepada
manusia pasti berasal dari Allah.

Rm Willy mengajak para frater untuk mendalami teks kitab suci dari Injil Yohanes 4: 1-42 yakni percakapan dengan perempuan Samaria. Di dalam teks ini Rm Willy melihat bagaimana kehausan Allah yang diwakili Yesus bertemu dengan kehausan manusia yang diwakili oleh perempuan Samaria tentang air hidup. Yesus dan wanita tersebut digambarkan berani mengambil resiko untuk bertemu. Allah memulai percakapan-Nya “Aku haus” kemudian manusia menanggapi kehausan Allah. Kehausan Allah bertemu dengan kehausan manusia. Disinilah wanita itu mendapatkan kelegaan dari sumber air hidup yang sejati yakni Yesus Kristus sendiri.

Beberapa kata bijak yang saya petik:

1. Tidak ada yang namanya kasih yang mengalir dari orang miskin kepada orang kaya. Kasih itu berasal dari orang yang kaya kepada orang miskin. Misalkan: seorang miskin tidak mungkin memberikan sesuatu kepada orang kaya sebab ia sendiri kekurangan kalaupun ada pasti karena terpaksa. Seorang kaya dapat memberikan suatu kasih kepada orang miskin dengan dilatih terus menerus. Dari sini saya juga merenungkan tentang persembahan janda miskin dalam kitab suci. Janda miskin itu sebenarnya sangat kaya di dalam hal rohani. Ia mau memberikan dari kekurangannya. Secara materi memang miskin namun secara rohani cintanya kepada Allah sangat kaya raya sehingga ia mampu untuk membagikannya.
2. Seorang religius haruslah senantiasa memiliki kehausan yang mendalam terhadap Allah, dan kehausan ini ditimba di dalam merayakan misa setiap hari, doa-doa, devosi, dsb.

Bible Studi SMPK Kolese Santo Yusup 2 Malang

Oleh: Fr. Laurentius Fol Piluit, CDD

“Bible Study paling yahud
Anak-anaknya imut imut
Pujiannya girang-girang
Firman Tuhan ok punya
Bible study paling yahud”

Itulah salah satu lagu dari Bible study yang dinyanyikan oleh anak-anak SMPK Kolese St. Yusup II (Hua Ind) Malang dengan riang gembira. Acara Bible Study yang untuk pertama kalinya diadakan ini berlangsung dari tanggal 24-25 Juli 2010 di komplek sekolah Kolese St Yusup Malang. Acara Bible tahun ini diperuntukkan bagi siswa/I SMPK Kolese St. Yusup II kelas 7 dengan tema “Yesus Sahabatku.” Acara dimulai pukul 15.15 dengan registrasi para peserta Bible namun pada pukul 14.30 anak-anak sudah mulai berdatangan sehingga pada pukul 3 sore hampir seluruh anak peserta bible sudah datang.

Pukul 15.50 acara pembukaan dimulai sampai pukul 17.00. Kepala Sekolah SMPK Kolese St. Yusup II Bp. Drs Handoyo Soewandi berkenan secara langsung membuka acara Bible study tahun ini bersama dengan Pastor Agustinus Lie, CDD. Acara dibuka dengan puji-pujian, doa pembukaan, sambutan, perkenalan para frater.

Pukul 17.00 dimulailah sesi I dengan mengambil tema “Persahabatan Dewasa Ini dan Halangannya Menjadi Sahabat Yesus”. Sesi ini dibawakan oleh Fr. Petrus Diaz, CDD. Fr. Petrus mengajak para peserta untuk melihat nilai positif dan negatif persahabatan anak SMP dewasa ini yang lebih senang bersahabat lewat Facebook, Twitter, dsb. Kelemahan utama dari persahabatan lewat dunia maya adalah kita tidak dapat bersosialisasi secara langsung. Misalkan apabila kita merindukan seseorang bagaimana mengobati kerinduan kita? Hanya dengan dunia maya ataukah lebih terasa jika bertatapan secara langsung?

Pukul 18.00 anak-anak diajak untuk mendalami pengetahuan tentang Alkitab. Misalkan dengan mencari nama kedua belas para rasul, Yesus, Maria dan Yosef yang dikemas dalam bentuk permainan.

Pukul 19.00 -19.45 anak-anak makan malam bersama. Pukul 19.45 mereka kembali masuk ruangan dan melagukan puji-pujian. Pukul 20.00 mereka memasuki sesi selanjutnya yang dibawakan oleh Fr. Laurentius Fol Piluit, CDD. Pada Sesi ini mereka diajak untuk mendalami tema “Menjadi Sahabat Yesus.” Seorang dapat mengatakan kepada seseorang jika ia mengenal sahabatnya. Tidak mungkin orang yang baru berkenalan dengan orang lain langsung dapat mengatakan ia sahabatku. Di dalam Kitab Suci, salah satu ucapan Yesus yang berkaitan dengan persahabatan/untuk menjadi sahabat-Nya dapat ditemukan di Yoh 15:14: “Kamu adalah sahabat-Ku jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” Apa perintah Yesus? Tiada lain Fr. Fol mengistilahkan dengan “Golden Rules” Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Bagaimana caranya mengasihi Allah? Yakni dengan berdoa dan membaca kitab suci. Untuk mendalami kasih kepada sesama, Frater mengajak anak-anak untuk mendalami kisah orang Samaria yang baik hati. Para penyamun melakukan 3 kesalahan yakni: merampok, memukul, dan meninggalkan dalam keadaan sekarat. Anak-anak disadarkan kita seringkali melakukan hal yang mirip dilakukan oleh penyamun itu. Kemudian Anak-anak diajak untuk meneladan orang Samaria yang tidak membeda-bedakan suku, agama, dsb.

Pada pukul 21.00, Fr. Pius, CDD mengajak anak-anak untuk merenungkan kehidupannya di dalam ibadat malam pertobatan. Banyak anak merasa terharu dan mulai membangun niat yang baru. Pukul 22.00 anak-anak istirahat malam.

Pada tanggal 25 Juli acara Bible study dimulai dengan misa hari minggu pukul 06.45-08.15. Setelah itu mereka makan pagi bersama dan bersiap melakukan permainan outdoor. Permainan dimulai pukul 09.15 dan selesai pukul 11.40. Di dalam permainan itu anak-anak diajak untuk bekerjasama dan mempraktekkan persahabatan yang sejati diantara mereka.

Acara Bible study ditutup pada pukul 12.00 oleh Bp Urbanus Sihombing (Wakil kepala sekolah) dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Semoga Bible tahun ini membuat anak-anak semakin menyadari bahwa mereka memiliki teman yang sejati, yang tak pernah meninggalkan mereka, yang tangannya selalu terbuka untuk menyambut mereka yakni YESUS KRISTUS.
Special Thx for: Para mudika dan pembina BIAK dari Algons (Vondy, Richard, Deny, Rey,
Moniq, Ce Ria, Allan, Gita, James, Anggie). Foto-foto bisa dilihat di http://www.picasaweb.com/cddprov