Pada tanggal 30 November 2007 yang lalu Paus Benediktus XVI mengeluarkan ensiklik ke duanya, Spe Salvi. Banyak penafsiran yang diberikan berkenaan dengan ensiklik ini. Ada yang mengatakan bahwa dengan eksiliknya yang pertama, Deus Caritas Est, terkesan terlalu teologis dan abstrak. Bagaimana kita dapat mengenakan kasih seperti Allah dalam situasi yang ada sekarang? Karena itulah Spe Salvi diterbitkan, untuk menunjukkan bahwa apa yang menjadi keistimewaan orang Kristen adalah adanya harapan.
Saya sendiri belum sempat membaca ensiklik ini, namun barangkali kesimpulan yang dibuat oleh Pastor Juan Pablo Ledesma, dekan Universitas Teologi Regina Apostolorum yang berjudul Harapan, Suatu Perjumpaan Dengan Kasih bisa membantu kita yang belum sempat membaca ini.
Selamat Membaca
Congregatio Discipulorum Domini
Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).