Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

18 December 2007

PESAN NATAL BERSAMA KWI-PGI 2007

PESAN NATAL BERSAMA
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA
DAN
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
2007


“HIDUPLAH DENGAN BIJAKSANA, ADIL, DAN BERIBADAH”

(bdk. Titus 2:12)

Kepada segenap umat Kristiani Indonesia di mana pun berada,

salam sejahtera dalam Kasih Tuhan kita Yesus Kristus.

1. Dalam suasana sukacita Natal yang menyinggahi ruang-ruang kehidupan, kita mengucap syukur kepada Allah atas kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat kita, karena dalam Dialah “kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata” (Titus 2:11). Kristus datang ke dunia supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Kasih karunia Allah yang tampak dalam diri Yesus Kristus itu pertama-tama membuat kita sanggup meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi (Titus 2:12), lalu mendidik kita untuk “hidup bijaksana, adil dan beribadah” (Titus 2:12).

Kasih karunia Allah itu mendidik kita untuk menjadi bijaksana dan penuh penguasaan diri. Kita telah dipanggil untuk mengikuti Kristus dan telah menyatakan kesediaan untuk mengikuti-Nya. Dalam setiap saat dan kesempatan, kita diajar mendengarkan firman Allah dan hidup sesuai dengan firman itu, seperti Kristus sendiri hidup dalam ketaatan penuh kepada Bapa.

Kebijaksanaan Kristiani ini haruslah memancar dalam hubungan dengan sesama. Dalam diri Anak-Nya Allah memberikan keselamatan kepada semua manusia, tanpa memandang suku, status sosial, dan agama. Allah menjadi manusia untuk menebusnya dari segala cela dan dosanya. Seperti Allah mengasihi semua orang, kita pun dipanggil untuk mengasihi sesama manusia, lebih-lebih sesama yang dipertemukan oleh Allah dengan kita dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Ketika kita mengasihi sesama tanpa memandang suku, agama, dan status sosial, maka kita telah berlaku adil. Kita telah menerima kasih dari Allah, dan Allah menghendaki agar kita mampu membawa kasih itu kepada sesama.

Kehendak Allah hanya dapat kita mengerti bila kita sendiri memiliki hubungan yang akrab dengan-Nya. Dalam ibadah yang kita lakukan, kita mendengarkan firman Allah, merayakan karya penyelamatan Allah, dan membina hubungan dengan Allah. Ibadah yang sejati membawa manusia pada kebahagiaan karena hakikat kehidupan beragama adalah hidup dalam hubungan pribadi dengan Allah dan ikut mengambil bagian dalam karya Allah untuk mengasihi manusia dan dunia.

2. Rakyat telah memilih orang-orang yang dipercaya untuk memperhatikan dan melayani kepentingan umum demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Walaupun ada di antara mereka yang dipilih itu justru sibuk mengurusi kepentingan sendiri dan lebih mempedulikan kekuasaan daripada kesejahteraan bersama, tidak bisa disangkal bahwa ada banyak orang yang penuh kesungguhan hati melayani sesama.

Dengan dukungan pemerintah atau dengan usaha sendiri, mereka telah berjuang membantu sesama warga bangsa untuk mencapai kesejahteraan dan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Menurut kemampuan masing-masing, banyak anggota masyarakat, baik secara pribadi maupun dalam kelompok, telah berjuang memajukan pendidikan bagi anak-anak bangsa karena sadar bahwa kemajuan bangsa ini sangat ditentukan oleh pendidikan mereka di masa sekarang.

Kita berusaha dengan tidak henti-hentinya agar seluruh warga bangsa dapat hidup dengan rukun dan damai. Dalam hubungan itu, kita berupaya untuk terus menerus melakukan dialog dengan berbagai kelompok agama dan masyarakat supaya setiap warga dapat menjalankan kehidupan imannya secara lebih penuh tanpa rasa takut dan curiga satu sama lain. Berbagai hambatan dan kesulitan dalam usaha dialog ini telah kita lalui dan tidak perlu membuat kita patah semangat.Kita patut bersyukur oleh karena bangsa kita telah sanggup bertahan menghadapi berbagai bencana yang silih berganti melanda negeri kita. Berbagai bencana itu tidak membuat kita putus asa dan berhenti berusaha. Masih banyak warga bangsa yang turut berbela rasa dan membantu meringankan beban sesama yang ditimpa bencana dan malapetaka sehingga mereka tidak terhimpit dalam penderitaan yang berkepanjangan.

3. Dalam segala usaha untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, memajukan pendidikan, dan menciptakan kerukunan itu baiklah kita ingat akan kasih karunia Allah yang telah dinyatakan dalam diri Kristus. Kasih karunia itu telah mendidik kita dan memberi kita kemampuan agar sanggup hidup secara bijaksana, adil, dan beribadah. Untuk mewujudkan hal itu kami mengajak seluruh umat Kristiani Indonesia mewujudkan hal-hal berikut:

· Tekun mendengarkan firman Allah yang tertulis dalam Kitab Suci agar kebijaksanaan ilahi meresapi pikiran dan hati kita. Kita menyadari bahwa kemajuan zaman merupakan tantangan tersendiri bagi kehidupan iman kita. Sebab itu, anak-anak, remaja, dan kaum muda hendaknya sejak dini diajar untuk mendengarkan firman Allah dan menaatinya.

· Tetap melibatkan diri dalam usaha-usaha untuk memajukan kesejahteraan umum dan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Dengan cara ini, secara nyata kita menjalankan perintah Allah untuk berlaku adil kepada semua orang dan mengasihi sesama tanpa memandang suku, agama, ataupun golongan. Dalam segala usaha ini marilah kita memohon bantuan Tuhan agar Ia menganugerahkan kesejahteraan bagi bangsa kita, kebijaksanaan bagi para pemimpin bangsa kita, dan keamanan bagi negeri kita.

· Terus-menerus menjalankan dengan setia ibadah sejati kepada Allah demi pemantapan iman kepada Tuhan dan menghindarkan diri dari ibadah yang basa-basi. Ibadah sejati tidak dijalankan untuk memamerkan kesalehan tetapi untuk membina hubungan pribadi dengan Allah sehingga benar-benar menghasilkan buah nyata dalam tindakan. Oleh karena itu, hendaknya kita menjauhkan diri dari segala tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah seperti korupsi, penyalahgunaan narkoba, tindak kekerasan, dan sebagainya. Kita dipanggil untuk mengembangkan dan memelihara kebebasan yang bertanggung jawab agar semua warga bangsa dapat menjalankan ibadah dengan leluasa sesuai dengan tatacara agama masing-masing dan kekayaan budaya para pemeluknya.

Akhirnya, marilah kita memohon kebijaksanaan Allah agar kita sanggup memahami firman Allah dan hidup menurut firman itu, sebagaimana Kristus sendiri hidup dalam ketaatan penuh kepada Bapa.

SELAMAT NATAL 2007 DAN TAHUN BARU 2008

Jakarta, Medio November 2007

Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja Di Indonesia

Konferensi Waligereja Indonesia

Pdt. Dr. A. A. Yewangoe

Ketua Umum

Pdt. Dr. Richard M. Daulay

Sekretaris Umum

Mgr. Martinus D. Situmorang, O.F.M.Cap.

Ketua

Mgr. A.M. Sutrisnaatmaka, M.S.F.

Sekretaris Jenderal

16 December 2007

ENSIKLIK BARU SPE SALVI

Pada tanggal 30 November 2007 yang lalu Paus Benediktus XVI mengeluarkan ensiklik ke duanya, Spe Salvi. Banyak penafsiran yang diberikan berkenaan dengan ensiklik ini. Ada yang mengatakan bahwa dengan eksiliknya yang pertama, Deus Caritas Est, terkesan terlalu teologis dan abstrak. Bagaimana kita dapat mengenakan kasih seperti Allah dalam situasi yang ada sekarang? Karena itulah Spe Salvi diterbitkan, untuk menunjukkan bahwa apa yang menjadi keistimewaan orang Kristen adalah adanya harapan.
Saya sendiri belum sempat membaca ensiklik ini, namun barangkali kesimpulan yang dibuat oleh Pastor Juan Pablo Ledesma, dekan Universitas Teologi Regina Apostolorum yang berjudul Harapan, Suatu Perjumpaan Dengan Kasih bisa membantu kita yang belum sempat membaca ini.
Selamat Membaca

15 December 2007

CATATAN DOKTRINAL

Baru-baru ini tanggal 14 Desember 2007 Vatikan mengeluarkan Sintese Catatan Doktrinal tentang Beberapa Aspek Evangelisasi. Tujuannya adalah untuk menunjukkan pemahaman Gereja Katolik akan misi Gereja, yakni mewartakan Injil Yesus Kristus. Dalam hal ini Ensiklik Paus Yohanes Paulus II Redemptoris Missio dilihat sebagai suatu seruan yang penting bagi pewartaan, karena setiap orang berhak mendengarkan Kabar Gembira Yesus Kristus.
Persoalan evangelisasi dewasa ini muncul dari sikap sebagian besar warga Gereja, terutama para gembala umat, yang melihat evangelisasi itu sebagai mewartakan kabar gembira dengan
kegiatan sosial, tanpa perlu berbicara langsung tentang Yesus Kristus. Barangkali ungkapan Telling other people about Jesus perlu menjadi sikap hidup umat kristiani, terutama orang Katolik, apalagi kaum berjubah dan para imam. Sebab umat semakin bingung akan misi yang diemban Gereja. Ada yang "berpikir" bahwa setiap usaha untuk meyakinkan orang lain tentang hal-hal agama/rohani berarti membatasi kebebasan orang lain, dan merasa cukup dengan mengundang orang lain "bertindak sesuai dengan hati nurani", atau "semakin manusiawi dan semakin beriman pada agamanya masing-masing", atau "membangun komunitas yang berjuang untuk keadilan, kebebasan dan damai", tanpa perlu bertobat kepada Kristus dan memeluk iman Katolik.
Untuk itu baiklah kita mendengarkan
apa kata Gereja dan bagaimana Gereja melihat dirinya dalam perutusan ini.
Dalam blog AmyWelBorn, kita dapat juga melihat beberapa komentar yang menarik tentang Ringkasan Catatan Doktrinal ini.

13 December 2007

Kitab Suci dari Vatikan

Baru-baru ini Vatikan mengeluarkan website yang berbicara tentang Kitab Suci. Sebelumnya, website ini untuk para imam di situs Clerus untuk membantu para imam menggali kekayaan rohani mereka masing-masing, mendapatkan informasi yang benar dan akurat, dan membantu dalam pelayanan. Untuk itu ditambahkan lagi penelahaan tentang Kitab Suci yang dinamakan Biblia Clrerus.

Biblia Clerus menghubungkan setiap bagian Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Baru - dengan komentar yang diambil dari pelbagai kekayaan sumber rohani Gereja, seperti komentari dari Bapa Gereja, Pujangga Gereja, Ajaran Konsili, Katekismus, dan ajaran-ajaran resmi Gereja lainnya.

Meskipun ditujukan pertama-tama untuk para imam, website itu juga bisa dipakai oleh awam, juga bisa didownload.

Gua Susu di Betlehem

Untuk memudahkan, saya copy dan posting dari blog yang ada tentang Gua Susu di Betlehem dari website Diakon.

Tuesday, December 11, 2007

Got milk?

Just in time for Christmas: CNS has unearthed a fascinating story about the place outside Bethlehem where tradition holds that the Holy Family paused while on the way to Egypt:

The rows of framed letters and baby pictures are testimony that the Milk Grotto -- where Mary is said to have nursed Jesus as the Holy Family fled to Egypt -- has been much more than a pilgrimage to many couples.
One picture on the wall of the Milk Grotto's chapel shows a mother from Argentina happily nursing her newborn baby. In another letter a mother from Spain wrote, "Carmen is a gift from heaven." A couple from Ireland wrote, "In thanksgiving and deep gratitude to Our Blessed Lady for our dear son Jamie."
Another mother from India described how she and her husband had given up on a child after nine years of trying to conceive. Now, she wrote, after the birth of their daughter, her "whole life will be a life of thanksgiving." From Venezuela another woman wrote how after five miscarriages she gave birth to a "miracle baby, Leonardo Jose."
One after another, parents from such far-flung places as Sri Lanka, the United States, Canada, Bermuda and England have written about the miraculous birth of their children after having prayed using the "milk powder" from the grotto.
"Throughout the centuries this has been a place for special devotion for women ... who are trying to conceive," said Franciscan Brother Lawrence, an American who oversees the grotto and chapel for the Franciscan Custody of the Holy Land. According to tradition, he said, a few drops of Mary's milk dropped onto the cave floor as she stopped to nurse her child.
"Women who can't have children have a very hard time. With this prayer they are filled," he said.
Some people have even brought their babies back to the small shrine inside the grotto to give thanks, he said.
The grotto is at least 2,000 years old and the early Christians came to pray here, he said, but the first structure was built over it around 385.
Read the rest for more on the history of this unusual shrine.

Image: Woman praying at the Milk Grotto, by Debbie Hill/Catholic News Service



Selain itu dari kisah lain tentang Gua Susu (Milk Grotto) bisa dilihat di CNS Story.

Informasi di dunia maya

Sering sekali banyak bahan yang menyangkut iman bisa ditemukan di dunia maya. Ada yang cuma sekadar informasi, ada pula yang lebih serius. Beberapa waktu ini saya mencari bahan tulisan para Bapa Gereja di New Advent (www.newadvent.org) untuk Itinerari. Ternyata di sana dapat update berita tentang pelbagai hal yang bagus. Karena itu saya share di sini beberapa website dan blog yang mungkin berguna. At least sebagai informasi yang bisa dipakai juga di dalam pastoral kita.
Link yang pertama tentang Pesta Penampakan Maria di Guadalupe
http://whispersintheloggia.blogspot.com/2007/12/from-mexico-city-to-la-san-antonio-to.html
Dan yang ini tentang Gua Susu yang dipercaya sebagai tempat Maria menyusui bayi Yesus, bisa dilihat di
http://deacbench.blogspot.com/2007/12/got-milk.html.