Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

24 October 2007

Penutupan Perayaan 75 tahun CDD

Merupakan sesuatu yang menggairahkan dengan merayakan 75 tahun CDD. Banyak orang berkomentar mengapa koq kurang terasa nuansa perayaan itu di dalam tempat karya CDD. Harus diakui bahwa persiapan untuk perayaan ini memang terburu-buru, bahkan sama sekali di luar perencanaan. Namun sepertinya dengan perjalanan waktu satu tahun, dibuka pada tanggal 31 Mei 2006 pada, perlahan demi perlahan semua pihak ikut bergerak. Inilah yang dikehendaki oleh Provincial CDD, yang menekankan tiga aspek dalam perayaan 75 tahun CDD: berubah, bergerak dan bersaudara!

Sangat terasa bahwa pada peringatan penutupan perayaan ini, baik di Malang maupun di Pontianak, gemanya terasa. Secara khusus di Pontianak, acara diadakan pada tanggal 17-19 September, dengan kegiatan yang dipusatkan di Gereja Katedral: Seminar tentang Ekaristi oleh P. Dr. William Chang OFM Cap dan P. Agustinus Lie CDD, dilanjutkan dengan Adorasi oleh P. Laurentius Prasetyo CDD. Keesokan harinya diadakan Adorasi yang dipimpin oleh P. Joanes Buntoro Gunawan (Yandhie) CDD, dan pada hari terakhir Seminar Kaum Muda oleh Drs. Aci Mulyadi SH & P. Laurentius Prasetyo CDD di sekolah Kunzhong, yang kemudian ditutup dengan Misa Kudus sore harinya di Katedral Pontianak dipimpin oleh Dr. William Chang OFM Cap. sebagai Vikjen yang mewakili Uskup Agung Pontianak. Beberapa orang berkomentar bahwa acara seperti ini sangat berarti bagi umat di Pontianak, karena Triduum Perayaan Penutupan 75 Tahun CDD ini sangat berbeda dengan perayaan-perayaan tarekat lain yang berkarya di Pontianak.

Sementara itu di Malang diadakan Misa Penutupan pada tanggal 22 September 2007, yang dilanjutkan dengan ramah tamah dan acara kesenian yang disumbang oleh Yayasan Kolese Santo Yusup cabang Denpasar.

Perayaan sudah berakhir, dan selanjutnya hidup terus berlangsung, CDD tetap berkarya. Karena itulah, nilai-nilai yang muncul dan ditanamkan selama perayaan dan nuansa yang tercipta itu harus tetap disegarkan: berubah, bergerak dan bersaudara.

Untuk itu Provinsial CDD menawarkan kepada para anggota CDD di Pontianak, agar setelah renovasi pastoran selesai, barangkali bisa dipikirkan pelayanan apa yang dapat kita berikan kepada umat di KA Pontianak. Misalnya dengan mengadakan Adorasi Sakramen Mahakudus di kapel pastoran setiap bulan, yang diawali dengan pengajaran (katekese umat).

Kiranya nama CELSO COSTANTINI tetap hidup dalam hati setiap anggota CDD:
HENG YI
TETAP BERSEMANGAT!