Tanggal 26 Desember yang lalu Fatima kedatangan tiga orang postulan. Mereka libur, dan atas permintaan Rm. Sukamto mereka tinggal di biara ini. Tentu saja hal ini sangat menyenangkan, bagi mereka, juga bagi penghuni Fatima lainnya :) Mereka tiba sekitar tengah hari, sewaktu sedang ibadat siang, dan selanjutnya mereka makan siang bersama. Sore hari belum ada kegiatan apa-apa untuk mereka, karena saya lagi berpikir sebaiknya bagaimana.
Kesulitannya adalah Rm. Sukamto dan Rm. Rudy yang mendampingi mereka tidak di tempat. Rm. Sukamto menunggu kedatangan Rm. Willy dari Bali, dan tidak bisa meninggalkan Sawiran. Rm. Rudy pergi ke Bali rekreasi bersama keluarganya, dan baru kembali tanggal 30 Desember nanti. So I have to stay with them and try to figure out what should I do to accompany them. Hehehe ... not easy, but not difficult as well. Mio problema era che non sono in un buon stato. Non sono contento alle situazioni recente: tutti androno via, e lasciano noi qui a casa. Saya hanya memikirkan Afonso yang sendirian di sini, tentunya merasa kesepian. Tetapi untunglah ketiga postulan itu datang, setidaknya selama masa gembira Natal ini novisku mempunyai teman.
Para postulan kelihatannya sungguh gembira. Memang bila komunitas kecil banyak hal sungguh bisa dikerjakan dan terasa akrab. Tentu saja bila masing-masing saling terbuka dan menerima apa adanya. Kebetulan juga dua pegawai di sini (Hosan dan Kasih) pergi berlibur bersama Rm. Rudy dan Br. Giyanto. Gile, masa Natal begini biara justru kosong ... hehehe. Jadi tidak harus bekerja sendiri dan saya bisa menyelesaikan teks Misa Imlek dalam dwi bahasa. Janji dengan Rm. Heru di Dioma besok tanggal 29 sudah menyerahkan draft. Moga-moga tidak terlambat, sebab Imlek 2007 ini jatuh di hari Minggu 18 Februari. Frankly speaking, what a relieve to have more people in this community. That's what I always long for ... CDD has more vocations, more members, so CDD can spread His Good News. Right now we're short of hands.
Supaya semuanya dapat berjalan dengan baik, dan para postulan tidak bingung di sini, alias nganggur dan makan tidur, maka kemarin saya mengajak mereka berkumpul untuk pembagian tugas. Yang penting tidak dilupakan, yaitu acara rohani. Maka kemarin kami semua berkumpul untuk pembagian kerja, sekaligus juga kesempatan bagi mereka untuk mengunjungi biara-biara lain mengucapkan selamat Natal. Singkatnya, pagi sesudah sarapan semua kerja sebentar, ada yang bersihkan halaman depan dan buka pintu, ada yang memberi makan ternak, ada yang menyapu rumah. Bukan pekerjaan berat, tetapi supaya semua tidak menganggur. Sesudah itu jam 8 am Ibadat Bacaan. Selesai itu mereka dapat pergi mengunjungi biara-biara sampai jam ibadat siang. Acara sore hari berjalan biasa, dan Br. Andre akan meminta tolong mereka membereskan rumah dan perlengkapannya, misalnya dengan mengecat kursi besi yang selama ini terlantar.
Kehadiran Br. Andre juga memberi warna tersendiri. Gayanya memang sangat membuat orang bingung, sangat seperti mahasiswa luar. Bisa dimaklumi, karena selama studi di Bali (5 tahun) dia tidak mendapatkan pendampingan rohani yang selayaknya. Poor him. Tetapi kelihatan dia mempunyai niat baik dan mau berusaha. Jadi meskipun kadang gaya bicaranya agak aneh, tetapi cukup menyenangkan.
Besok Fol meminta ijin untuk kembali ke Nganjuk karena ada permintaan dari pastor paroki bagi semua seminaris asal Nganjuk untuk mengadakan aksi panggilan, kumpul mudika, dsb. sekaligus merayakan Natal dan Tahun Baru bersama. Rm. Sukamto sudah memberi ijin dia pulang. For us it could be a good occasion to promote ourselves among other people, cause right now almost nobody in Java recognize CDD.