Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

06 August 2009

MENDAKI GUNUNG BROMO

MENDAKI GUNUNG BROMO
(Sebuah sharing pengalaman Fr. Fol Piluit CDD)


Pernahkah Anda berkunjung ke gunung Bromo dan mendaki ke atas untuk melihat kawahnya melewati lautan pasir? Saya menggambarkan bagaimana perjalanan hidup manusia seperti perjalanan mendaki ke gunung Bromo. Selama perjalanan tersebut pertama-tama yang saya lihat adalah lautan pasir yang luas, kering dan tandus hanya ilalang yang tumbuh di sana. Untuk mencapai perjalanan ke atas tersebut tentu saja sangat letih, lelah, dan panas. Berbagai halangan muncul misalnya banyak debu dan abu yang sangat lembut masuk melalui lubang hidung sehingga menyesakkan pernafasan, bau yang tidak sedap, dsb. Namun perjalanan tersebut menjadi sedikit ringan karena adanya teman yang setia ada di samping kita, saling bercerita membuat perjalanan tersebut tidak terasa berat. Untuk mencapai puncak gunung Bromo tersebut tersedia pula kuda untuk menghantar para pengunjung sampai pada anak tangga paling bawah kemudian para pengunjung mendaki anak tangga untuk sampai ke puncak gunung. Selain itu dibutuhkan perjuangan dalam diri kita sendiri untuk mau mencapai puncak gunung.
Ada kalanya dalam perjalanan tersebut timbul rasa putus asa, malas untuk melanjutkan perjalanan. Namun semuanya harus diatasi. Demikian dengan perjalanan hidup manusia, yang sangat berat di dunia ini bagaikan tanah yang kering, tandus dan banyak pencobaan / halangan yang muncul. Halangan-halangan tersebut harus kita hadapi dan kita atasi untuk mencapai tujuan kita yakni kebahagiaan kekal di surga. Maka tujuan perjalanan ke Bromo adalah untuk mencapai puncak gunung tersebut maka tujuan perjalanan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan kekal di surga. Halangan-halangan yang muncul bagaikan abu dan debu adalah halangan-halangan kecil yang mungkin kita sepelekan namun akan menjadi suatu masalah yang menghalangi kita mencapai tujuan kita misalnya: menyepelekan waktu, malas, dsb. Maka: “Kerjakanlah segala sesuatu entah besar maupun kecil seperti kita mengerjakan demi Tuhan bukan demi manusia.” Dalam mengarungi perjalanan hidup ini hendaknya kita selalu bersama-sama jangan pernah sendirian. Manusia tidak akan sanggup mengarungi hidup di dunia ini secara sendirian. Manusia memerlukan pendamping, sahabat sebagai teman perjalanan untuk berbagi suka dan duka agar perjalanan menjadi lebih ringan dan akhirnya dapat mencapai tujuannya. Maka: “Jangan pernah memilih-milih sahabat dan membenci manusia, tetapi bersahabat dan doakanlah mereka semua entah mereka kawan, orang yang tidak kita sukai ataupun musuh kita, sebab mereka akan meringankan beban kita dan membantu kita untuk mencapai tujuan hidup kita.” Untuk mencapai puncak gunung Bromo beberapa pengunjung menggunakan kuda agar lebih cepat, tidak lelah, dsb. Ada sisi negatif dan positif yang dapat kita renungkan. Sisi negatif: inilah yang terjadi di kehidupan masyarakat kita saat ini. Orang tidak mau bersusah-susah, tidak tahan untuk menderita sejenak dan budaya instan. Orang tidak lagi mau berpikir untuk menggapai nilai dari penderitaan. Orang akan mencapainya kalau dapat dihitung secara materi, untuk yang secara non materi tidak akan dianggap. Bahkan dari sinilah timbul sikap egoisme yang sangat besar. Orang lain harus mengutamakan aku. Ingatlah: “Untuk mencapai kebahagiaan kekal di surga tidak tergantung atau ditentukan dari banyaknya materi kita melainkan ditentukan melalui iman akan Allah dan perbuatan baik kita terhadap sesama kita.” Sisi positif yang dapat kita ambil adalah segala fasilitas membawa kita untuk mencapai tujuan kita bukan menyalahgunakan fasilitas untuk kepuasan pribadi sehingga menyimpang dari tujuan hidup kita. Dan inilah yang paling penting dalam mencapai tujuan yakni ada usaha / perjuangan dalam diri kita sendiri.. Apapun tujuan manusia tidak dapat tercapai jikalau dari dalam diri manusia itu sendiri tidak ada usaha untuk mencapainya. Janganlah pernah untuk menghindari masalah tetapi hadapilah masalah tersebut. Masalah pasti akan ada di dalam hidup ini tetapi kita harus menghadapinya agar kita dapat mencapai tujuan umat manusia yakni kebahagiaan kekal abadi di surga. Amin.

01 August 2009

EKARISTI PENERIMAAN NOVIS BARU CDD ANGKATAN 2009

Inilah lima orang Pemuda yang ingin HIDUP bagi Tuhan.

Tanggal 10 Juli 2009 bertempat di Biara Fatima CDD, Batu telah diselenggarakan misa penerimaan para novis baru CDD. Dalam misa ini, para novis menerima jubah sebagai tanda dimulainya masa novisiat dan lambang pengingkaran diri dan selanjutnya mau belajar untuk mencintai dan hidup hanya bagi Kristus.
Misa berlangsung dengan hikmat dan dipimpin oleh Pater Provinsial CDD, Pater Lodewiyk CDD dan didampingi oleh Pater Agus Lee CDD dan Pater Sukamto CDD. Misa berlangsung meriah dan diramaikan dengan kehadiran frater dan bruder CDD serta beberapa umatDalam khotbahnya, Pater Lodewiyk menekankan pentingnya hidup novisiat dan perlunya para novis mencari dan menemukan Tuhan dalam keseluruhan dinamika hidup dinovisiat. Hidup novisiat bukanlah hidup bersantai-santai tetapi adalah hidup untuk menempa diri agar kelak dapat menjadi imam yang baik.
Selesai misa, diadakan makan siang bersama di ruang makan provinsialat CDD. Acara berlangsung dengan meriah dan penuh suasana kekeluargaan.

para novis baru CDD angkatan 2009 bersama Pater Provinsial, Pater Magister dan Prefek Studen CDD

Inilah lima novis baru CDD
Benediktus Tety Akoit lahir di Fatumtasa (kefa) 16 april 1988. Fr Beni berasal dari Paroki St Yosep manamas -timor keuskupan atambua dan adalah lulusan SMAK Suria Atambua dan kemudian masuk postulat Stella Maris di Malang.

Bernadus Junianto lahir di Ngawi, 10 juni 1989, Fr Bernard berasal dari Paroki St Yosep - ngawi keuskupan surabaya dan belajar di SMAK ST Vinsensius A Paulo, Blitar kemudian masuk postulat Stella Maris Malang

Hendrique de Jesus Tapo , lahir di atambua 28 desember 1986. Fr Hendrik berasal dari Paroki Ratu damai fulur atambua dan lulus dari SMAN I Atambua kemudian masuk Postulat Stella Maris di Malang

Yanerius Mitan Tebuk, lahir di Maumere 10 desember 1984 dan Fr Yanes berasal dari paroki St mikael nita maumere dan lulus dari SMK Sadar Wisata Ruteng kemudian masuk Postulat di Ruteng

Nikolaus Ena Hokeng, lahir di larantuka, 29 mei 1982, Fr Niko berasal dari PAroki St Maria Ratu semesta alam keuskupan larantuka dan lulus dari SMK N Maumere kemudian masuk postulat Stella Maris Malang.

Mari kita mendoakan mereka semua agar dapat menjalani masa novisiat dengan penuh kegembiraan.

atas:para frater novis 2008 dan novis baru 2009, bawah : Para frater dan bruder CDD bersama P.Agus, P.Sukamto dan Pater Provinsial CDD
Salam dan doa
Ignas Huang CDD