Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

18 February 2009

Santo Fransiskus Regis Clet

Fransiskus Regis Clet, adalah anak ke sepuluh dari lima belas bersaudara, dilahirkan dalam keluarga petani di Grenoble di Baratdaya Perancis pada tahun 1748. Nama ini diberikan kepadanya mengikuti nama seorang Yesuit kelahiran Grenoble juga yang pada waktu itu dinyatakan sebagai orang suci (santo): Jean Francois Regis. Setelah menyelesaikan pendidikan di Royal Colege (didirikan oleh Yesuit), dia mengikuti kakak tertua dan kakak perempuannya untuk hidup membiara. Pada tahun 1749 dia masuk ke Kongregasi Misi (Vincentian) di Lyons . Setelah ditahbiskan, Fransiskus mengajar sebagai guru besar teologi moral di seminari Vincentian di Annecy, di mana dia mendapat julukan “perpustakaan berjalan” karena pengetahuannya yang luas dan kecakapan akademisnya.


Pada tahun 1786 dia menjadi Rektor seminari, dan dua tahun kemudian menjadi magister Novis di Paris. Berkali-kali Fransiskus Regis Clet memohon kepada para pembesarnya agar mengijinkan di pergi ke China sebagai misionaris, namun mereka tidak mengabulkan permohonannya sampai 1791. Pada usia 43 dia menggantikan imam lain yang pada detik terakhir keberangkatan membatalkan niatnya. Seorang konfrater mencatat penugasan Clet ke China demikian: “Dia memiliki segala kualitas yang diperlukan: kesucian, pengetahuan, kesehatan dan daya tarik.”


Setelah enam bulan berlayar dari Perancis dan menunggu di Macau beberapa waktu, serta menyesuaikan diri dengan pakaian dan kebiasaan orang China, misionaris baru ini tiba di Jiangxi pada bulan oktober 1792. Dialah orang Eropa satusatunya di daerah itu. Usaha untuk masuk ke dalam budaya setempat terhambat karena kesulitan bahasa. Pada tahun 1793 Clet bergabung dengan dua orang orang China saudara sekongregasi di Hou Kuang di Propinsi Hubei, di mana mereka berdoa meninggal pada tahun pertama; seorang karena dipenjarakan dan yang lain lagi karena kelelahan. Pada tahun yang sama, Clet diangkat menjadi superior untuk para misionaris Vincentian yang tersebar di seluruh negeri itu, dan dia sendiri berpastoral di wilayah yang luasnya 270 ribu mil. Dalam masa kepemimpinannya itu, dia menyusun standar yang dipakai sebagai acuan umum dalam pelayanan (sakramental dan katekese) di antara para misionaris.


Pada tahun 1811, pengejaran dan penindasan anti kristiani semakin memanas di China, dan orang-orang kristiani dituduh mendorong pemberontakan terhadap dinasti yang berkuasa. Selama beberapa tahun Clet diserang dan diperlakukan tidak adil, yang kerap kali membuat dia terpaksa mengungsi ke pegunungan. Pada tahun 1819 Clet dan seorang konfrater China menjadi orang yang dicari-cari dengan imbalan uang. Sebagaimana seperti yang terjadi pada Yesus, Clet akhirnya dikhianati oleh orangnya sendiri, yakni seorang kepala sekolah Katolik yang ditegur Clet karena skandalnya. Dan seperti Santo Paulus, Clet pun dipermalukan dan dipaksa berjalan sejauh beratus-ratus mil dengan kaki dirantai.

Pada 1 Januari 1820 Clet dinyatakan bersalah dengan tuduhan: menipu orang China dengan mewartakan ajaran Kristus; dan diapun dihukum dengan diikat di salib. Dan pada tanggal 18 Februari, atas ijin Kaisar, Fransiskus Regis Clet dihukum mati. Seperti yang terjadi pada Yesus, orang-orang kristiani kemudian mengambil jenazahnya dan memakamkannya di bukit di sekitar sana. Beberapa belas tahun kemudian jenazahnya dibawa ke rumah induk Vincentian.


Pada tanggal 27 Mei 1900 Clet dibeatifikasi, dan tanggal 1 Oktober 2000 dia dikanonisasi bersama 119 Martir China oleh Paus Yohanes Paulus II.

Sekarang jenazahnya disemayamkan di gereja St. Lazare, rumah induk Kongregasi Misi di Paris.