Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

02 November 2012

MENYELAMI KEHADIRAN KRISTUS MELALUI DEVOSI KEPADA SAKRAMEN MAHAKUDUS

Ekaristi adalah puncak perayaan iman Gereja Katolik. Dalam Sacramentum Caritatis Paus Benedictus XVI sangat menganjurkan umat untuk menghormati Sakramen Mahakudus yang diungkapkan dalam berbagai bentuk adorasi Sakramen Mahakudus. Bertepatan dengan peringatan pendiri Kongregasi Murid-murid Tuhan (CDD) Bapa Kardinal Celso Costantini, keluarga besar Kongregasi Murid-murid Tuhan mengadakan prosesi Sakramen Mahakudus yang dikemas dalam Triduum Sakramen Mahakudus pada Senin-Rabu, 15-17/10/12. Triduum Sakramen Mahakudus dilaksanakan di komplek Sekolah Kolese St. Yusuf (KOSAYU) Blimbing, Malang. Perayaannya dirayakan dengan Misa Kudus dan diakhiri dengan pentahtaan atau eksposisi Sakramen Mahakudus. Seluruh triduum ini dirangkai dengan satu tema besar “Menyelami Kehadiran Allah (IL SENSO DELLA PRESENZA DI DIO).” Ungkapan ini merupakan ajaran Celso Costantini tentang Allah yang senantiasa hadir.
Tema hari pertama triduum ialah “Kehadiran Allah dalam Alam Semesta.” Perayaan Ekaristi dipimpin oleh P. Yuki Hartandi, CDD dengan konselebran P. Lodewyik Tshie, CDD dan P. Agustinus Lie, CDD. Dalam homilinya P. Yuki, CDD mengajak umat melihat bahwa manusia saat ini sudah sulit merasakan kehadiran Allah di dalam alam, karena ulah manusia sendiri yang merusak alam. Manusia bertindak semena-mena dan kurang peduli terhadap alam. Padahal, alam semesta menampakan jejak kehadiran Allah, meski alam itu bukan Allah. Sebagai ajurannya beliau berkata, “Mari kita semua peduli terhadap kelestarian alam dan senantiasa bersama alam memuji Sang Penciptanya. Pada hari kedua fokus tema ialah “Kehadiran Allah dalam Diri Bapa Suci.” Perayaan Ekaristi kali ini dipimpin oleh P. Willy Malim Batuah, CDD dengan konselebran P. Yuki Hartandi, CDD dan P. Agustinus Lie, CDD. Sebagai bahan permenungan P. Willy, CDD menyampaikan bahwa kita harus selalu hidup dalam kesatuan dengan Bapa Suci. Bapa Suci adalah kepala gereja universal pewaris takhta Petrus mewakili Kristus memimpin gereja-Nya.
Sebagai puncak triduum diusunglah tema “Kehadiran Allah dalam Sakramen Mahakudus.” Perayaan Ekaristi dipimpin oleh P. Agustinus Lie, CDD dengan konselebran P. Lodewyik Tshie, CDD, P. Willy, CDD, P. Sukamto, CDD, P. Yuki, CDD, dan P. Prasetyo, CDD. Dalam homilinya P. Agus, CDD menyampaikan bahwa kehadiran Kristus dalam Sakramen Mahakudus merupakan pengakuan iman gereja. Maka, devosi kepada Sakramen Mahakudus merupakan kekayaan gereja. Kongregasi Murid-murid Tuhan menghayati kekayaan gereja ini secara istimewa, sesuai dengan ajaran Celso Costantini bahwa kekayaan gereja ini harus disebarkan kepada orang banyak, terutama kepada semua rekan kerja CDD dan siswa-siswi yang berada di sekolah yang dikelola oleh CDD. P. Agustinus Lie, CDD juga menegaskan, “Pada perayaan ini kita akan mengarak Kristus yang hadir dalam rupa roti. Kristus sendiri datang mengunjungi dan mengetuk hati kita. Kalau kita mau membuka hati, maka kita menyambut Kristus sehingga kita tidak akan merasa kesepian dan takut lagi karena Kristus berjalan bersama kita. Oleh sebab itu, kita pun pada akhirnya akan bersama Kristus dan mengikuti-Nya berjalan menuju kepada Bapa.”
Setelah Perayaan Ekaristi kemudian dilanjutkan dengan perarakan Sakramen Mahakudus mengelilingi komplek Sekolah KOSAYU Malang. Mengingat jumlah umat yang banyak maka umat dibagi menjadi lima stasi (lima kelompok). Perarakan berakhir di lapangan basket KOSAYU yang kemudian diakhiri dengan pentahtaan atau eksposisi Sakramen Mahakudus. Melalui perayaan ini umat diharapkan semakin mampu menghayati kehadiran Kristus dalam rupa tubuh dan darah-Nya.(Angga Nofianto)