Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

19 January 2009

Ora et Labora et Lude!

PARA FRATER SKOLASTIK SELAMA LIBURAN
Oleh Fr. Fol Piluit CDD

Pada Tanggal 21 Desember 2008 - 18 Januari 2009, para frater skolastik menjalani masa libur kuliah. Apa yang dilakukan mereka selama ini?

1. Berdoa
Selama menjalani masa liburan para frater tetap berdoa dengan tekun hehehe.. (kalo ini sich merupakan kebutuhan bagi seorang biarawan). Sebab melalui doa, iman dan panggilan para frater semakin dikuatkan.


2. Bekerja

Selama liburan, para frater juga tidak lupa untuk bekerja. Mulai dari mem
buat kandang natal, menghias rumah (domus), membersihkan seluruh bagian rumah (bahkan Rm Agus pun dengan semangat 45 rela berbasah basah ria bersama kami dalam mengepel dan menyikat lantai rumah hehehehe), membersihkan taman, dsb. Ngos-ngos begitulah bunyi nafas para frater ketika bekerja. Untungnya para frater ini dibantu oleh mas Misdiono yang selalu membantu meringankan pekerjaan para frater. Para frater ini memang benar-benar melaksanakan sabda Kitab Suci yang berbunyi: "Seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan (2 Tes 3:10)."

3. Belajar

Selama masa liburan pun para frater tidak lupa untuk belajar baik keterampilan (misal belajar main organ, komputer, ds
b) maupun mata kuliah yang akan ditempuh. Yang menjadi kesulitannya adalah masih belum tersedianya buku-buku kuliah di rumah studi.

4. Rekreasi

Pada tanggal 16 Januari, para frater skolastik dan romo Agus pergi ke Puhsarang. Awalnya kepergian ini murni untuk berekreasi dan membina keakraban, tetapi pada tanggal itu juga, Romo Reksosusilo, CM (salah seorang dosen STFT) dimakamkan di sana. Jadi para frater dan Rm. Agus turut menghantar Romo Reksosusilo ke tempat peristirahatannya yang terakhir, kemudian berekreasi di Puhsarang. Dengan pengalaman kebersamaan ini, para anggota diajak untuk melihat dan menghargai nilai-nilai kebersamaan di dalam suatu komunitas.