Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

20 September 2011

MISA MANDARIN ORANG MUDA KATOLIK (OMK) COSTANTINI JAKARTA


18 september 2011, OMK costantini Jakarta menyelenggarakan Misa khusus dalam bahasa Mandarin untuk kaum muda di Jakarta. Misa dipersembahkan oleh Pastor Yandhie Buntoro CDD dari Bali. Tujuan utama dari misa ini adalah untuk memperkenalkan OMK Costantini dan secara khusus untuk menginformasikan kepada kawula muda bahwa di Keuskupan Agung Jakarta ada misa dalam bahasa Mandarin bagi umat Katolik yang memiliki kemampuan berbahasa Mandarin. Lebih jauh, melalui misa ini, diharapkan kaum muda dapat ikut melibatkan diri dalam kegiatan OMK Costantini.

Misa yang dimulai pada pukul 10.30 ini berhasil menggaet lebih kurang 200an kaum muda Jakarta, bahkan ada juga anak muda dari Bekasi yang menyempatkan diri untuk menghadiri misa ini. Sebenarnya misa ini diselenggarakan dengan mengambil momen peringatan tong ciu pia dalam tradisi masyarakat Tionghoa. Pastor Yandhie menguraikan kitab Suci dan tradisi tong ciu pia dalam masyarakat Tionghoa. Dalam khotbahnya, Pastor Yandhie menekankan makna kekeluargaan dan kesatuan dalam tradisi tong ciu pia dan dikaitkan dengan dimensi kekeluargaan dan kesatuan dalam ajaran gereja. Tidak semua tradisi masyarakat Tionghoa bertentangan dengan iman Katolik. Menurut Pastor yang pandai bermain erhu ini, tradisi Tionghoa cukup banyak yang selaras dengan iman Katolik jika kita mau gali dan kita maknai dengan benar. Dalam kesempatan ini, Koor OMK Costantini mengiringi misa dengan indahnya.

Setelah misa selesai, semua diundang ke lianluocu, yaitu pusat kegiatan umat katolik berbahasa Mandarin di Jakarta. Disini juga menjadi tempat tinggal Pater Hilarius CDD yang memimpin umat katolik berbahasa Mandarin. Di tempat ini, para kawula muda diperkenalkan dengan OMK Costantini dan kegiatannya. Sdr Antoni, ketua OMK Costantini menguraikan apa dan bagaimana OMK Costantini selama ini bergerak. Melalui kegiatan ini, diharapkan ada banyak kaum muda yang mau melibatkan diri dalam kegiatan kaum muda berbahasa Mandarin di Jakarta.

Fr.Ignas CDD yang juga sedang ditugaskan di komunitas CDD Jakarta ini, mendampingi dan ikut di daulat untuk memberikan beberapa masukan. Fr.Ignas memaparkan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin dewasa ini. Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa resmi PBB dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak di dunia mengalahkan bahasa Inggris. Dengan menguasai bahasa Mandarin maka kita telah menguasai dunia, demikian Fr Ignas menegaskan. Yang sangat menakjubkan adalah rupanya cukup banyak kaum muda yang ikut Misa Mandarin ini adalah guru muda bahasa Mandarin yang telah dan pernah studi di China dan Taiwan.

Rupanya, perkembangan bahasa Mandarin akan semakin gencar di tahun tahun mendatang. Dan menjadi pertanyaan besar bagi kita apakah Gereja Katolik siap melayani mereka ? dengan kemampuan bahasa Mandarin umat katolik muda yang sekarang ini banyak studi di China dan Taiwan, apakah gereja Katolik tidak akan kewalahan untuk melayani mereka jika suatu saat mereka menginginkan pelayanan dalam bahasa Mandarin ? di Jakarta terdapat 4 gereja Katolik berbahasa Mandarin dan di saudara kita Gereja Protestan terdapat 54 gereja berbahasa Mandarin.

Bapa Celso Costantini, pendiri CDD pernah mengatakan kepada para pengikutnya. “…Saya sudah cukup banyak keliling dunai; saya dapat menemukan hampir di mana saja di dunia ini ada saja orang Tionghoa… Di suatu tempat di Birma, di India Belanda, di Filipina, di Amerika, dst., orang-orang Tionghoa membentuk perkampungan sendiri - pecinan atau Chinatown - yang sangat mencolok mata… Di antara orang-orang Tionghoa di banyak perkampungan itu banyak sekali dari mereka yang gampang sekali bertobat, kadang jauh lebih gampang dibanding penduduk aslinya sendiri… Di beberapa tempat ada banyak kristianisme yang sungguh-sungguh berkembang… Ketika saya berada di Cina sebagai Delegatus Apostilicus, sering kali saya diminta oleh Vicarius Apostilicus Cina atau bahkan langsung dari orang-orang kristiani Tionghoa diaspora untuk minta dikirimkan seorang imam Tionghoa; akan tetapi dimana bisa menemukan mereka?... Siapa yang memikirkan suku tionghoa tersebat di antara bangsa-bangsa asing?...Lihat, telah terbentang lebar ladang subur kerasulan bagi dan menunggu para Murid Tuhan…Para putraku terkasih, kalian saya nasehatkan supaya kalian menyediakankan diri untuk karya kerasulan tersebut. Karya tersebut di atas adalah karya yang kudus, mendesak dan sangat selaras dengan panggilan suci kalian…”

Kiranya Bapa Celso telah meramalkan bahwa di kemudian hari umat yang berbahasa Mandarin akan berkembang pesat. Gereja perlu menyiapkan diri untuk karya ini. Sadar atau tidak sadar, pelan tapi pasti, mereka yang pandai berbahasa Mandarin mulai muncul dan juga menginginkan pelayanan yang layak dan memadai. Semoga dengan Misa Mandarin kaum muda ini, Gereja Katolik sudah mulai menyiapkan diri untuk karya ini di masa sekarang dan kelak.

Salam dan doa
Ignashuang CDD