Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

04 January 2007

Adorasi di Malam Tahun Baru

Memang gampang-gampang susah menyesuaikan hidup biara dengan situasi yang ada. Kadang kala aku berpikir kalau-kalau orang biara ini kuper. Alasannya apalagi kalau bukan karena ada aturan yang harus ditaati, jadwal harian yang sudah fix, dan lainnya dengan alasan bejibun lagi. Malam tahun baru ini ada undangan dari Clara untuk makan malam bersama di asrama. Awalnya aku tawarkan kalau malam tahun baru barbeque di biara saja. Namun tidak jadi karena dua pertimbangan ini: hujan (beberapa hari ini hujan terus dari sore sampai malam) dan belum ada kebiasaan BBQ di biara dengan mengajak orang luar. Barangkali suatu hari dapat dijalankan. So akhirnya diputuskan untuk ikut makan malam di asrama saja. Artinya kami semua (novis, socius, bruder) akan pergi makan malam di asrama. Clara juga mengajak Rm. Yuki dan keluarganya untuk makan malam. Sementara itu Rm. Marianus tidak diajak karena sedang berekreasi ke Pasir Putih.

Rm Rudy juga mendapatkan kado istimewa akhir tahun ini: kedatangan ibu, kakak dan 2 keponakan. Mereka menginap di biara. Tgl 26-30 Des 2006 mereka jalan-jalan ke Bali. Entah krn alasan apa, mlm tahun baru mau menginap di asrama puteri Kosayu. Saya bertanya kepada padukka yang mulia dan terhormat Tunku Rudy Saleh, bila ortunya menginap di Malang, apakah dia akan melewati malam tahun baru bersama ortu atau tetap bersama novis.
Hehehehe ... dia jadi bingung. Biasa, kalau tidak bingung namanya bukan Rudy. So kalau dia bersama ortunya, maka dia bertindak tidak adil terhadap novis. Or sebaliknya, dia berlaku tidak adil terhadap ortu yang datang dari jauh kalau dia di Batu. Buah simalakama?

Entah dari mana sekarang ini aku suka berbicara soal keadilan.
Nanti aku tulis di blog yang lain or di group saja.

So setelah dia bingung habis, aku tawarkan demikian. Kita makan malam di asrama, dan kemudian mengajak semuanya ke biara Batu untuk berdoa bersama menutup tahun 2006. Acaranya ya Adorasi. Ternyata usulan ini mendapat sambutan yang luar biasa. Selain itu aku juga agak bingung, karena Anton dan Mikhael (saudara sepupuku) datang dari Surabaya. Aku juga merasa perlu menemani mereka. Bahkan sebenarnya mereka meminta apakah boleh tinggal di biara. Karena ortu Rm. Rudy ada di biara, aku anjurkan mereka tinggal di Malang saja. Dan dengan usulan Adorasi ini, semua menjadi terjembatani. Aku bisa makan malam bersama saudara, Rm. Rudy juga bisa makan bersama keluarganya, dan kemudian diisi dengan acara rohani menutup tahun 2006. Barangkali ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk bersilahturahmi. Lalu aku juga menelpon Rm. Yuki, mengajak dia dan keluarganya untuk berdoa di Batu sesudah makan malam. Ajakan disambut. Ah ... senangnya hati.

Seandainya semuanya berjalan mulus seperti ini, tentunya hidup membiara menjadi sangat menyenangkan ya ...

Maka kami memulai adorasi jam 9.30 pm, berlangsung dengan sangat hikmat dan tenang. Adorasi diikuti oleh ortu Rm. Rudy, ortu Rm. Yuki, Clara, Paulien, Anton dan Mikhael. Menutup tahun lampau ini kita memohonkan pengampunan atas segala dosa yang telah diperbuat, dan memohon kekuatan Kristus untuk tahun yang akan datang. Semoga seluruh niat baik kami ini direstui dan diberkati Tuhan.

Amin.