Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

17 December 2010

Sekolah Minggu Mandarin Salah satu karya Pelayanan Umat berbahasa Mandarin komunitas CDD Jakarta

Pada tahun 1998, istilah reformasi merebak dalam kancah kehidupan perpolitikan Indonesia. Era orde baru diganti oleh era reformasi. Bersamaan dengan itu, Pemerintah mengadakan banyak perubahan untuk mengapresiasi perubahan-perubahan. Salah satu perubahan yang amat menyolok adalah adanya kebebasan dalam mengapresiasi kebudayaan China. Dan salah satu yang paling menyolok adalah usaha untuk mempelajari bahasa mandarin.

Kapel St Yoseph yang dipercayakan penggembalaannya kepada imam-imam CDD telah lama menyelenggarakan misa berbahasa mandarin. Antusiasme kehadiran umat cukup menggembirakan. Kapel yang termasuk cukup besar ini terisi penuh pada setiap misa minggu. Tahun-tahun terakhir ini, jumlah kehadiran umat yang berusia muda cukup mengejutkan karena jumlahnya dapat dikatakan cukup banyak.


Misa bahasa mandarin dapat tetap berlangsung jika ada umat yang menginginkan dan bisa berbahasa mandarin dengan baik dan benar. Bahkan harus dikatakan bahwa misa dengan bahasa mandarin hanya dapat diresapi dan di apresiasi jika penggunaan bahasa mandarin menjadi bahasa ibu atau bahasa sehari-hari dalam keluarga. Menilik perkembangan dan usaha-usaha yang luar biasa yang dicanangkan oleh pemerintah dan juga masyarakat, kita dapat mengatakan bahwa masa depan bahasa mandarin akan semakin cerah dan menggembirakan.

Berangkat dari kenyataan ini dan berdasarkan inisiatif dari umat berbahasa Mandarin yang mengikuti misa di Kapel Sekolah Santo Yoseph, Dwiwarna, Mangga Besar, Jakarta Pusat agar misa berbahasa Mandarin dapat tetap berjalan dan ada regenerasi maka dibukalah kelas belajar bahasa Mandarin di Sekolah Santo Yoseph. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab umat berbahasa mandarin kapel St Yoseph yang saat ini digembalakan oleh Pater Hilarius CDD. Kelas tersebut diadakan setiap hari Minggu setelah selesai misa. Dan kegiatan ini dimulai tahun 1997 yang di motori oleh Ibu Teni (丁妮娘老師) dan Ibu Dian (陳慧芳老師). Pada awal mulanya, kelas ini hanya dibuka 1 kelas dan diperuntukkan bagi teman-teman Misdinar saja. Seiring berjalannya waktu, maka dibukalah kelas untuk umum yang berlanjut sampai sekarang. Kegiatan ini tidak terjadi begitu saja dan tentu saja banyak sekali suka duka yang dihadapi seperti kekurangan murid dan guru.

Sejak tahun 2008, karena adanya renovasi Sekolah Santo Yoseph dimana kegiatan sekolah bahasa mandarin berlangsung, maka kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin ini pindah ke tempat pelayanan umat berbahasa mandarin (華語聯絡處) sampai sekarang. Sejak 2008, kelas bahasa mandarin ini sudah bertambah hingga mencapai tujuh kelas dengan tingkat yang berbeda-beda. Kelas tersebut dibagi menjadi 2 bagian besar yakni kelas anak kecil dan kelas umum.

Antusiasme masyarakat yang ingin mengenal dan mempelajari bahasa mandarin semakin banyak dan selaras dengan perkembangan di Indonesia yang mulai menggalakkan penggunaan bahasa mandarin ini, animo masyarakat semakin besar dan membuat banyak orang berminat belajar bahasa mandarin. Hal ini terbukti sampai dengan tahun 2010 ini jumlah murid yang belajar mencapai 160 orang yang berasal dari berbagai latar belakang dan agama.
Guru-guru yang mengajarpun bertambah menjadi 16 orang guru dengan 4 orang asisten guru dari berbagai usia dan agama dan latar belakang pendidikan. Mereka yang menjadi asisten guru ini dapat menggunakan kesempatan ini sebagai ajang pembelajaran untuk menambah kemampuan belajar mengajar. Pada awalnya guru-guru berasal dari umat berbahasa mandarin sendiri. Tetapi kemudian murid yang sudah belajar sejak tahun 1999 dan dianggap mampu juga ditarik menjadi guru. Selain itu ada juga guru-guru yang bukan berasal dari alumni sekolah bahasa mandarin St Yoseph bahkan ada yang bukan umat katolik tetapi yang mau melakukan pelayanan di Gereja.

Sekolah bahasa mandarin di hari minggu tidak hanya memberikan bekal ilmu tetapi juga bekal rohani. Maka pada setiap pelajaran juga diselipkan dengan doa-doa bernuansa katolik pada awal dan akhir pelajaran.

Kerja keras dari lembaga kecil ini tidak hanya menggembirakan kita tetapi juga membanggakan. Hasil dari usaha yang tidak mengenal lelah ini sekarang sudah bisa kita lihat seperti. Diantaranya adalah pada tahun 2008 menjuarai berbagai lomba yang diadakan oleh 4 Gereja Mandarin di Jakarta, tahun 2009 dikunjungi dan diwawancara oleh Metro TV, karangan murid sekolah minggu di majalah tahunan Gereja Mandarin dan yang paling nyata adalah pelayanan misa di Gereja tiap bulan di minggu terakhir berupa pembacaan Injil, doa umat dan koor oleh murid-murid sekolah minggu.

Proficiat dan Maju terus

Salam dan doa

Ignashuang CDD
Dari berbagai sumber, dan Mudika Costantini Rita dan Lin hong zhong

1 comment:

  1. Perkenalkan, Sy Arda. Saya Frater Misionaris Hati Kudus Yesus.
    Boleh g' saya minta doa Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan dalam Bahasa Mandarin yang resmi dipakai dalam Gereja katolik. Terimah kasih sebelumnya.

    ReplyDelete