Congregatio Discipulorum Domini

Para anggota Congregatio Discipulorum Domini (Kongregasi Murid-murid Tuhan) menghayati hidupnya sebagai murid dan senantiasa belajar pada Yesus Kristus, sang Guru Agung. Kunjungan kepada Sakramen Mahakudus menjadi ungkapan cinta dan penyerahan diri secara total. Dari sinilah para anggota menimba kekuatan untuk karya kerasulannya sebagai murid yang diutus untuk mempersiapkan orang menyambut Kristus di dalam hidupnya (bdk. Luk 10:1-12).

12 November 2008

HIDUP PANGGILAN SEPERTI ORANG YANG SEDANG MEMANJAT GUNUNG

Dalam rangka mengawali hidup novisiat di biara CDD, para novis CDD bersama dengan Romo magister mengadakan acara panjat gunung. Sebenarnya kegiatan ini sudah berlangsung pada bulan September. Namun baru sekarang kami masukkan ke blog CDD karena kami gabungkan dengan kegiatan panjat gunung yang kedua.
Tgl 1 September 2008, para novis CDD yang berjumlah empat orang bersama dengan Romo Magister mempersiapkan diri karena akan mengadakan acara panjat gunung. Menurut info yang beredar sih …ini adalah kegiatan rutin setiap tahun untuk para novis. Menurut kabar burung lagi hidup membiara kan seperti orang memanjat sebuah gunung, hehehhe. Kadang sulit, kadang menjengkelkan, kadang putus asa, kadang capek…. kadang…kadang dan kadang hahahahaha.


Acara panjat gunung ini menjadi agak istimewa karena ada lima orang suster CP yang juga ingin mencoba menaklukkan gunung Panderman. Kami mulai berjalan dengan hati penuh kegembiraan dan semangat yang bernyala-nyala. Eh…sampai di kaki gunung Panderman, dua orang suster sudah angkat tangan. Katanya sich…kalian aja yang naik yah…kami tunggu disini aja…Ok deh suster, perjalanan kami lanjutkan ! Empat frater, tiga suster dan seorang Romo. Wah rupanya medannya lumayan menantang. Kami harus menaiki sampai tiga puncak untuk sampai ke puncak utama dan waktu yang dibutuhkan kira-kira 3 jam. Badan dan kaki rasanya mau putus…begitu komentar Fr Petrus CDD. Kalau disuruh pilih mendingan aku jaga rumah aja sambil menunggu tamu datang hahahahahha. Ada-ada saja !

Kami tiba di atas puncak Panderman dan segera mencari tempat untuk berteduh dan tentu saja sambil makan dan minum. Rasanya makanan menjadi begitu nikmat karena kami membawa juga sate dari rumah hahahaha. oh iya kami disambut oleh segerombolan monyet-monyet. Gila tuch monyet banyak banget dan ada yang bulunya bagus sekali kayak Sun Go Kong.
Setelah makan, para pendaki mulai tertidur dengan beralaskan rumput dan beratapkan langit…rasanya damai sekali.



Ehmmmm…apa yah refleksinya ? memang sich untuk mencapai atau meraih cita-cita kita perlu berjuang dan tidak ada segala sesuatu yang datang dengan Cuma-Cuma. Manusia perlu berusaha dan tekun, ulet serta pantang mundur. Semoga pengalaman naik gunung ini semakin memantapkan tekad untuk meraih cita-cita sebagai pelayan Tuhan.

2 comments:

  1. ha ha ha ... bagus, bagus mendaki gunung sambil merenung.jadi rindu mendaki Panderman nih !!!
    namun sebenarnya bukan menaklukkan gunung aja, sisi yang lain yang perlu digali adalah menaklukan diri sendiri.
    mencoba berpikir jernih untuk mencari kearifan lewat karya Allah. salam dan doaku untuk semua frater novis.nikmati saat-saat indah bersama Tuhan dalam setiap waktumu. TETAP BERSEMANGAT.Tuhan memberkatimu

    ReplyDelete