Pater Sukamto CDD menyambut dengan hangat kedatangan umat St Anna dan memperkenalkan satu persatu para novis yang bertempat tinggal di komunitas novisiat CDD ini. Pater Provinsial juga tampak diantara para tamu yang datang dari Pontianak ini. Pater Lodewyik CDD tampak ikut menyambut kehadiran umat dari St Anna ini. Dalam acara tatap muka dan sharing bersama ini, umat berbahasa mandarin St Anna Gembala Baik Pontianak meminta para novis untuk mensharingkan pengalaman hidup panggilannya.

Frater Ega CDD menceritakan bahwa ia tertarik menjadi imam setelah melihat sosok Pastor Marius OFM.Cap yang tak lain adalah paman dari ayahnya. Benih-benih panggilan yang telah mulai bersemi semakin mekar tatkala ia bersekolah di SMA St Petrus yang berada di bawah naungan pastor dan Bruder CDD. Relasi dan pergaulan dengan para imam dan bruder CDD menumbuhkan kecintaannya kepada CDD. Maka Fr Ega memilih CDD sebagai tempat untuk memupuk hidup panggilannya.

Sementara itu, Fr Hermanto menceritakan bahwa ia tertarik untuk menjadi imam setelah bersekolah dan tinggal di asrama SMA St Yusuf atau yang biasa dikenal dengan hwaind. Pengalamannya bersekolah di tempat yang dikelola oleh CDD meninggalkan satu pertanyaan besar yakni : Imam CDD begitu sedikit, bagaimana karya-karya ini dapat bertahan dan berlanjut jika tidak ada orang yang meneruskannya. Maka Fr Hermanto terpanggil untuk mengabdikan diri dalam kongregasi ini. Pengalaman tiga tahun bersekolah dan tinggal di asrama yang dikelola CDD membantunya untuk sedikit mengenal dan mencintai CDD. Dan kini cintanya semakin berkobar setelah ia hidup dan menjadi bagian dari CDD itu sendiri.
Fr Yoldy mensharingkan bahwa meski di Flores tidak ada CDD namun ia tertarik dan ingin memupuk hidup panggilannya di CDD. Hal ini terjadi setelah ia membaca brosur CDD yang didapatkannya dan ia merasakan adanya suatu ketertarikan dan kekaguman atas spiritualitas dari kongregasi ini.
Setelah acara perkenalan dan sharing berakhir, umat St Anna di suguhi makanan khas desa yakni cenil. Mereka sangat menikmati makanan khas desa ini dan setelah itu mereka diajak untuk melihat-lihat kompleks novisiat. Setelah sampai di kapel novisiat, Umat berbahasa mandarin St Anna Pontianak dengan bersemangat memasuki kapel dan berdoa didepan sakramen Maha Kudus. Pukul 16.30, kunjungan berakhir dan tamu-tamu dari Pontianak pun meninggalkan novisiat CDD untuk melanjutkan perjalanannya. Semoga kunjungan ini semakin menyemangati para novis untuk semakin giat menjalani hidup panggilannya. Dan semoga umat St Anna akan kembali lagi sambil membawa calon-calon baru untuk CDD sehingga semakin banyak umat yang dapat dilayani.
salam dan doa
ignashuang CDD
Pater, saya copy beberapa foto buat mengisi buku kenangan pesta intan ya. thanks
ReplyDelete