Dalam rapat rumah hari ini ada kejadian yang menarik. Rm. Rudy begitu asik menggigit jari. Padahal sudah diingatkan bolak-balik, dan jelek sekali. Mau melihat? Ini dia ... hehehe. Masih kurang jelas, maka difoto yang kedua kalinya, dan .... voila ... asiknya. Barangkali di tangan ada madu ya. Kekekeke. Maksudnya jari madu ... Jangan-jangan nanti cacingan pula dia.

Sometimes it can be fun seeing somebody sucking his/her finger. It reminds me of little children in old times. Maybe it also represents unconfident, guilty feeling, etc. I'm not fond of psychology, but seems it can explain a lot.
Saat itu we were having house talk, on everything. At that time I said what I need is a righteous person, not a good one. Being good is ok, tetapi bakal merepotkan diri sendiri dan orang lain. Tapi being righteous bisa tidak disukai orang, karena tegas dan berpegang pada prinsip. Begitulah.
Salah satu yang diminta adalah setiap hari ada Misa di rumah. Biasanya suster-suster di Batu ini suka meminta bantu Misa. Dan karena mau jadi orang baik, Misa di rumah sendiri dikorbankan. Maka saya ingatkan bagaimana cara Rm. Sukamto menjawab: "Saya bisa saja pergi ke sana untuk membantu suster, tetapi apakah suster bisa ke sini menggantikan tugas saya?"
Kadang kita memang harus berani mengatakan TIDAK! Sekalian UNJUK GIGI, jangan Gigit Jari :) Soalnya kalau tidak, kita akan dianggap gampangan.
No comments:
Post a Comment