MENDAKI GUNUNG BROMO
(Sebuah sharing pengalaman Fr. Fol Piluit CDD)
Pernahkah Anda berkunjung ke gunung Bromo dan mendaki ke Ada kalanya dalam perjalanan tersebut timbul rasa putus asa, malas untuk melanjutkan perjalanan. Namun semuanya harus diatasi. Demikian dengan perjalanan hidup manusia, yang sangat berat di dunia ini bagaikan tanah yang kering, tandus dan banyak pencobaan / halangan yang muncul. Halangan-halangan tersebut harus kita hadapi dan kita atasi untuk mencapai tujuan kita yakni kebahagiaan kekal di surga. Maka tujuan perjalanan ke Bromo adalah untuk mencapai puncak gunung tersebut maka tujuan perjalanan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan kekal di surga. Halangan-halangan yang muncul bagaikan abu dan debu adalah halangan-halangan kecil yang mungkin kita sepelekan namun akan menjadi suatu masalah yang menghalangi kita mencapai tujuan kita misalnya: menyepelekan waktu, malas, dsb. Maka: “Kerjakanlah segala sesuatu entah besar maupun kecil seperti kita mengerjakan demi Tuhan bukan
demi manusia.” Dalam mengarungi perjalanan hidup ini hendaknya kita selalu bersama-sama jangan pernah sendirian. Manusia tidak akan sanggup mengarungi hidup di dunia ini secara sendirian. Manusia memerlukan pendamping, sahabat sebagai teman perjalanan untuk berbagi suka dan duka agar perjalanan menjadi lebih ringan dan akhirnya dapat mencapai tujuannya. Maka: “Jangan pernah memilih-milih sahabat dan membenci manusia, tetapi bersahabat dan doakanlah mereka semua entah mereka kawan, orang yang tidak kita sukai ataupun musuh kita, sebab mereka akan meringankan beban kita dan membantu kita untuk mencapai tujuan hidup kita.” Untuk mencapai puncak gunung Bromo beberapa pengunjung menggunakan kuda agar lebih cepat,
tidak lelah, dsb. Ada sisi negatif dan positif yang dapat kita renungkan. Sisi negatif: inilah yang terjadi di kehidupan masyarakat kita saat ini. Orang tidak mau bersusah-susah, tidak tahan untuk menderita sejenak dan budaya instan. Orang tidak lagi mau berpikir untuk menggapai nilai dari penderitaan. Orang akan mencapainya kalau dapat dihitung secara materi, untuk yang secara non materi tidak akan dianggap. Bahkan dari sinilah timbul sikap egoisme yang sangat besar. Orang lain harus mengutamakan aku. Ingatlah: “Untuk mencapai kebahagiaan kekal di surga tidak tergantung atau ditentukan dari banyaknya materi kita melainkan ditentukan melalui iman akan Allah dan perbuatan baik kita terhadap sesama kita.” Sisi positif yang dapat kita ambil adalah segala fasilitas membawa kita untuk mencapai tujuan kita bukan menyalahgunakan fasilitas untuk kepuasan pribadi sehingga menyimpang dari tujuan hidup kita. Dan inilah yang paling penting dalam mencapai
tujuan yakni ada usaha / perjuangan dalam diri kita sendiri.. Apapun tujuan manusia tidak dapat tercapai jikalau dari dalam diri manusia itu sendiri tidak ada usaha untuk mencapainya. Janganlah pernah untuk menghindari masalah tetapi hadapilah masalah tersebut. Masalah pasti akan ada di dalam hidup ini tetapi kita harus menghadapinya agar kita dapat mencapai tujuan umat manusia yakni kebahagiaan kekal abadi di surga. Amin.
